Bagaimana Sukses Sampai menghasilkan Dollar ! Akan Saya Bocorkan Untuk Anda Sekarang !

ADSENSE link unit (728 X 15px) SPACE

Bagaimana Sukses Mendapatkan Penghasilan Tambahan Sebagai Affiliate Marketer Dari Clickbank Dengan Benar Klik Disini

Rabu, 31 Agustus 2011

Permasalahan Hisab Rukyah

Posted on 30 August 2011.

Permasalahan Hisab Rukyah

hisab rukyah

Pada dasarnya, sejarah pemikiran Islam sejak awal pertumbuhannya adalah sejarah aliran, mazhab, atau firqah.’ Sejarah fiqih hisab rukyah (termasuk penetapan awal bulan Qamariah) juga tidak bisa dilepaskan dari persoalan aliran pemikiran tersebut. Dalam wacana pemikiran Islam, aliran pemikiran itu biasanya disebut mazhab. Kata mazhab biasanya digunakan dalam term fiqih, yaitu suatu cabang ilmu keislaman yang mempelajari tentang hukum-hukum agama atau, meminjam istilah Nurcholis Madjid, disebut bidang jurisprudensi Islam. Jika dilihat secara teliti dalam kamus fiqih, istilah itu sebenarnya terfokus hanya pada istilah empat mazhab yang ada dalam sejarah Islam. Namun berpijak pada pemikiran Islam secara umum, sebagaimana tersebut dalam buku The Concise Encyclopedia of Islam, istilah itu diartikan sebagai sistem berpikir (a system of thought). Dalam buku A Populer Dictionary of Islam, Ian Rechard Newton memberikan tafsiran mazhab sebagai kelompok pemikir atau penulis yang berkecimpung dalam hukum (school of law).’ Maka wajar jika dalam memilah sistem berpikir dalam hisab rukyah secara makro, penulis memakai istilah Mazhab Hisab dan Mazhab Rukyah.

Penetapan bulan Qamariah merupakan salah satu lahan hisab rukyah yang lebih kerap diperdebatkan dibanding dengan lahan-lahan lain seperti penentuan arah kiblat dan penentuan waktu shalat. Menurut Ibrahim Husein, persoalan ini dikatakan sebagai persoalan “klasik” yang senantiasa “aktual”. Klasik, karena persoalan ini semenjak masa-masa awal Islam sudah mendapatkan perhatian dan pemikiran yang cukup mendalam dan serius dari para pakar hukum Islam. Mengingat hal ini berkaitan erat dengan salah satu kewajiban (ibadah), sehingga melahirkan sejumlah pendapat yang bervariasi. Dikatakan aktual karena hampir di setiap tahun terutama menjelang bulan Ramadhan, Syawal, serta Dzulhijjah’, persoalan ini selalu mengundang polemik berkenaan dengan pengaplikasian pendapat-pendapat tersebut, sehingga nyaris mengancam persatuan dan kesatuan umat.

Akar dari lahirnya aliran dan mazhab dalam penetapan awal bulan Qamariah adalah perbedaan pemahaman terhadap hadis-hadis hisab rukyah. Di mana menurut penelitian Syihabbudin al-Qalyubi,’ hadis-hadis hisab rukyah tersebut mengandung sepuluh interpretasi yang beragam, di antaranya:

1.    Perintah berpuasa berlaku atas semua orang yang melihat hilal dan tidak berlaku atas orang yang tidak melihatnya.
2.    Melihat di sini melalui mata. Karenanya, ia tidak berlaku atas orang buta (matanya tidak berfungsi).
3.    Melihat (rukyah) secara ilmu bernilai mutawatir dan merupakan berita dari orang yang adil.
4.    Nash tersebut mengandung juga makna zhan sehingga mencakup ramalan dalam nujum (astronomi).
5.    Ada tuntutan puasa secara kontinu jika terhalang pandangan atas hilal manakala sudah ada kepastian hilal sudah dapat dilihat.
6.    Ada kemungkinan hilal sudah wujud sehingga wajib puasa, walaupun menurut ahli astronomi belum ada kemungkinan hilal dapat dilihat.
7. Perintah hadis tersebut ditujukan kepada kaum Muslimin secara menyeluruh. Namun pelaksanaan rukyah tidak diwajibkan kepada seluruhnya bahkan mungkin hanya perseorangan.
8.    Hadis ini mengandung makna berbuka puasa.
9.    Rukyah itu berlaku terhadap hilal Ramadhan dalam kewajiban berpuasa, tidak untuk ifthar-nya (berbuka).
10.Yang menutup pandangan ditentukan hanya oleh mendung bukan selainnya.

Berawal dari perbedaan itu lahirlah dua mazhab besar. Pertama, Mazhab Rukyah, menurut mazhab ini penentuan awal dan akhir bulan. Ramadhan ditetapkan berdasarkan rukyah atau melihat bulan yang dilakukan pada hari ke 29. Apabila rukyah tidak berhasil, baik karena posisi hilal memang belum dapat dilihat maupun karena terjadi mendung, maka penetapan awal bulan harus berdasarkan istikmal (penyempurnaan bilangan bulan menjadi 30 hari). Sehingga menurut mazhab ini term rukyah dalam hadis-hadis hisab rukyah adalah bersifat ta’abudi ghair ma’qul al-ma’na. Artinya tidak dapat dirasionalkan pengertiannya, sehingga tidak dapat diperluas dan tidak dapat dikembangkan. Dengan demikian, rukyah hanya diartikan sebatas melihat dengan mata kepala (mata telanjang-tanpa alat).

Kedua, Mazhab Hisab, penentuan awal dan akhir bulan Qamariah berdasarkan perhitungan falak. Menurut mazhab ini, term rukyah yang ada dalam hadis-hadis hisab rukyah dinilai bersifat ta’aqquli—ma’qul al-ma’na, dapat dirasionalkan, diperluas, dan dikembangkan. Sehingga ia dapat diartikan (antara lain) mengetahui sekalipun bersifat zhanni dugaan kuat—tentang adanya hilal, kendatipun hilal berdasarkan hisab falaki tidak mungkin dapat dilihat.

Berakar dari dua mazhab besar tersebut lahir perbedaan dalam penetapan awal dan akhir bulan Qamariah, dalam hal ini bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Ini dapat dimaklumi, karena—baik Mazhab Hisab dan Mazhab Rukyah—keduanya sama-sama tidak sempurna kebenarannya, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Dalam hal ini kita perlu merenungkan pernyataan mantan Menteri Agama RI, Mukti Ali bahwa baik hisab maupun rukyah menuju sasaran yang sama, yakni hilal (bulan tanggal 1 Qamariah). Kalau memang sasarannya satu—yakni hilal—tetapi terdapat perbedaan, penyebabnya berkisar di antara tiga hal:

a.    Mungkin hisabnya yang salah, atau
b.    Mungkin rukyahnya yang kurang tepat, atau
c. Mungkin kedua-duanya (hisab dan rukyah) yang tidak betul.

Sehingga jika rukyahnya tepat dan hisabnya betul, pasti akan ditemukan sasarannya secara jelas, yakni Dan ternyata perbedaan hasil penentuan awal dan akhir bulan Qamariah bukan hanya antara Mazhab Hisab dan Mazhab Rukyah. Sesama praktisi yang menggunakan cara rukyah pun mendapatkan hasil yang berbeda-beda,dan lebih banyak lagi basil yang didapat dari perhitungan falak (dalam Mazhab Hisab), karena metode yang dipakai berbeda-beda. Penyebab lainnya adalah dari cara maupun tolak ukur penilaian terhadap keabsahan hasilnya.” Sehingga terjadinya perbedaan secara intern baik dalam Mazhab Hisab maupun dalam Mazhab Rukyah tidak bisa dielakkan.

Perbedaan intern Mazhab Rukyah antara lain disebabkan, pertama, perbedaan mathla.’ Selama ini ada empat pendapat tentang mathla:

1.    Keberlakuan rukyah hanya sejauh jarak di mana qasar shalat diizinkan.”
2.    Keberlakuan rukyah sejauh 8 derajat bujur,” seperti yang dianut oleh negara Brunei Darussalam.
3.    Seperti yang dianut Indonesia yakni mathla` sejauh wilayah hukum (wilayat al-hukmi), sehingga di bagian mana pun dari Sabang sampai Merauke rukyah dilakukan, hasilnya dianggap berlaku untuk seluruh Indonesia.”
4.    Pendapat pengikut imam Hanafi yang membatasi lebih jauh lagi, yakni keberlakuan suatu rukyah dapat diperluas ke seluruh dunia.

Hal kedua, mengenai rukyah bil fi’li dengan menggunakan alat (nazhzharah), para ulama juga berbeda pendapat. Ibnu Hajar misalnya, tidak mengesahkan penggunaan cara pemantulan melalui permukaan kaca atau air (nahwa mir’atin) Al Syarwani lebih jauh menjelaskan bahwa penggunaan alat yang mendekatkan atau membesarkan seperti teleskop, air, ballur (benda yang berwarna putih seperti kaca) masih dapat dianggap sebagai rukyah.’ Al Muthi’i menegaskan bahwa penggunaan alat optik (nazhzharah) sebagai penolong (dapat) diizinkan karena yang melakukan penilaian terhadap hilal adalah mata perukyah sendiri.

Sedangkan penyebab terjadinya perbedaan di dalam intern Mazhab Hisab (dalam redaksi lain disebut ruyah hukmiyyah/rukyah teoritik) di antaranya adalah metode hisab yang dipakai. Dalam khazanah ilmu hisab dikenal beberapa metode untuk menentukan (konjungsi) dan posisi hilal dan awal pada akhir Ramadhan. Metode-metode tersebut yakni sebagai berikut:

1.    Metode hisab haqiqi taqribi. Kelompok ini mempergunakan data bulan dan matahari berdasarkan data dan tabel Ulugh Bek’ dengan proses perhitungan yang sederhana. Hisab ini dilakukan hanya dengan cara penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian tanpa mempergunakan ilmu ukur segitiga bola (spherical trigonometry).

2.    Metode hisab haqiqi tahqlqi. Metode ini dicangkok dari kitab al-Mathla` al-Said Rushd al-Jadid  yang berakar dari sistem astronomi serta matematika modern yang asal muasalnya dari sistem hisab astronom-astronom Muslim tempo dulu dan telah dikembangkan oleh astronom-astronom modern (Barat) berdasarkan penelitian baru. Inti dari sistem ini adalah menghitung atau menentukan posisi matahari, bulan, dan titik simpul orbit bulan dengan orbit matahari dalam sistem koordinat ekliptika.

Artinya, sistem ini mempergunakan tabel-tabel yang sudah dikoreksi dan perhitungan yang relatif lebih rumit daripada kelompok hisab haqlqi taqribi serta memakai ilmu ukur segitiga bola.

3. Metode hisab haqiqi kontemporer. Metode ini menggunakan basil penelitian terakhir dan menggunakan matematika yang telah dikembangkan. Metodenya sama dengan metode hisab haqiqi tahqiqi hanya saja sistem koreksinya lebih teliti dan kompleks sesuai dengan kemajuan sains dan teknologi. Rumus-rumusnya lebih disederhanakan sehingga untuk menghitungnya dapat digunakan kalkulator atau personal komputer. Di camping perbedaan metode hisab itu, masih banyak lagi perbedaan intern dalam Mazhab Hisab.

Dalam wacana fiqih hisab rukyah di Indonesia juga terdapat fenomena yang menarik, di mana pada dasarnya pemerintah RI cq. Menteri Agama berusaha untuk menyatukan (memfasilitasi) perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dengan pertimbangan demi tercapainya kemaslahatan umum, keseragaman, dan bersatunya umat. Hal ini sebagaimana didasarkan pada kaidah “Hukm al-hakim ilzam wa yarfa` al-khilaf ” (keputusan Hakim/Pemerintah itu mengikat dan menyelesaikan perbedaan pendapat). Sehingga apabila Pemerintah telah memutuskan baik atas dasar hisab maupun laporan kesaksian rukyah, maka seluruh komponen masyarakat harus mematuhinya.”

Namun ternyata dalam dataran realitas, masing-masing organisasi kemasyarakatan tersebut mengeluarkan keputusan tersendiri (memberikan ikltbar dalam istilah Nandlatul Ulama). Akibatnya terjadi perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah karena perbedaan dasar acuan yang dipakai oleh Nandlatul Ulama dan Muhammadiyah. Dua ormas itulah yang sangat mewarnai penetapan awal bulan-bulan tersebut. Mengingat Nandlatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua ormas Islam terbesar dan tertua di Indonesia. Dalam wacana figih hisab rukyah, Nandlatul Ulama secara institusi disimbolkan sebagai Mazhab Rukyah dan Muhammadiyah secara institusi disimbolkan sebagai Mazhab Hisab.

Nandlatul Ulama melalui Lajnah Bahsul Masail mengeluarkan keputusan bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah atas dasar atau istikmal sebagaimana tersurat dalam Keputusan Munas Ulama,13-16 Rabiul Awal 1404 H/ 18-21 Desember 1983 M di Situbondo, Jawa Timur:

“Penetapan Pemerintah tentang awal Ramadhan dan Syawal dengan menggunakan dasar hisab, tidak wajib diikuti. Sebab menurut Jumhur Salaf bahwa tsubut awal Syawal dan Ramadhan itu hanya bi al-ru’yah au itmam al-’adad tsalasina yauman. Adapun mengamalkan hisab untuk menetapkan awal Ramadhan dan Syawal hanya boleh bagi ahli hisab itu sendiri dan orang yang memercayainya.

Dan untuk keseragaman di kalangan warga Nandlatul Ulama di dalam melaksanakan keputusan yang dimaksud termasuk di dalam hal penetapan Idul Adha, maka Munas Alim Ulama pada tgl 23-24 Rabiul Awal 1408 H/15-16 November 1987 di PP Al-Ihya Ulumuddin Kasugihan Cilacap, Jawa Tengah telah mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a.    Menegaskan bahwa penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha oleh Qadhi atau Penguasa yang diberlakukan kepada masyarakat (itsbät al-am) dapat dibenarkan jika berdasarkan ru’yah al-hilal atau istikmäl.

b.    Nandlatul Ulama telah lama mengikuti pendapat ulama yang tidak membedakan mathla` dalam penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha, yakni ruyah al hilal di salah satu tempat di Indonesia yang diterima oleh Pemerintah sebagai dasar penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha berlaku di seluruh wilayah Indonesia walaupun berbeda mathla.

c.    Melakukan ru’yah untuk penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha adalah fardhu kifayah menurut mazhahibil arba’ah kecuali Mazhab Hambali yang berpendapat bahwa hukumnya sunnah. Pelaksanaan ru’yah yang dilaksanakan Pemerintah sudah cukup sebagai pelaksanaan fardhu kifiiyah bagi seluruh umat Islam Indonesia.

d.    Lajnah Falakiyah dan Rukyah PBNU perlu melakukan upaya bagi terlaksananya prinsip ru’yah atau istikmal antara lain dengan cara:

1.    Membuat kepastian awal Sya’ban dengan ru’yah al-atau istikmal untuk keperluan awal Ramadhan.
2.    Melakukan ru’yah al-hilal pada malam 30 Syawal dan Dzulqa’dah selanjutnya menanyakan hasil ru’yah al hilal tanggal 1 Dzulhijjah pada Pemerintah. Hal ini perlu dilakukan, sebab Pemerintah sering kali tidak mengeluarkan pengumuman penetapan 1 Dzulhijjah secara rinci. Kemudian hasilnya diumumkan segera kepada wilayah dan cabang Nandlatul Ulama di seluruh Indonesia untuk keperluan Idul Adha.

e. Untuk keperluan memulai puasa Ramadhan, melaksanakan Idul Fitri, dan Idul Adha kepada warga Nandlatul Ulama terutama anggota pimpinan dari tingkat pusat sampai dengan tingkat ranting diinstruksikan agar menyimak pengumuman dan penetapan pemerintah melalui RRI dan TVRI mengenai tiga hal ini. Jika pengumuman dan penetapannya berdasarkan ru’yah al-hilal atau istikmâl maka warga Nandlatul Ulama wajib mengikuti dan menaati. Tetapi jika pengumuman dan penetapannya hanya semata-mata berdasarkan hisab, maka warga Nandlatul Ulama tidak wajib mengikuti dan menaatinya, selanjutnya mengawali puasa Ramadhan, melaksanakan Idul Fitri, dan Idul Adha pada hari berikutnya”.’

Kemudian dalam menanggapi persoalan hisab rukyah yang aktual, Nandlatul Ulama melalui Lajnah Bahsul Masail, selalu berusaha menjawab dengan mengangkat persoalan tersebut dalam forum Bahsul Masail. Sebagaimana pernah terjadi dalam menanggapi permasalahan yang dilontarkan Yayasan Al-Ihtikam dan Lembaga Dakwah Al-Misykah yang menyatakan bahwa awal Ramadhan dan awal Syawal serta Dzulhiljah harus ikut Mekah (rukyah Internasional), Nandlatul Ulama menjawab permasalahan tersebut dalam forum Bahsul Masail sebagai rangkaian acara Muktamar Nandlatul Ulama XXX di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, 21-27 November 1999 sebagai berikut:

“Umat Islam Indonesia maupun Pemerintah RI tidak dibenarkan mengikuti ru’yah al-hilal internasional karena berbeda mathla’ dan tidak berada dalam kesatuan hukum”.

Dari beberapa keputusan yang dikeluarkan Nandlatul Ulama melalui Lajnah Bahsul Masail, kiranya dapat disimpulkan bahwa acuan penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah menurut Nandlatul Ulama pada dasarnya adalah atas dasar ru’yah al-hilal atau istikmäl. Sehingga kiranya itulah faktor adanya simbolisasi Nandlatul Ulama secara institusi sebagai Mazhab Rukyah.

Sedangkan Muhammadiyah dalam menetapkan awal dan akhir Ramadhan melalui Majelis Tarjih. Di mana inti acuan penetapan awal dan akhir Ramadhan adalah hisab wujud (milad Sehingga menurutnya, ada istilah garis batas wujud al-hilal. Yakni tempat-tempat yang mengalami terbenam matahari dan bulan pada saat yang bersamaan, jika tempat-tempat hilal tersebut dihubungkan, maka akan terbentuk sebuah garis. Garis inilah yang kemudian disebut garis batas wujud Wilayah yang berada di sebelah barat garis batas wujud al hilal terbenamnya matahari lebih dahulu daripada terbenamnya bulan. Oleh karena itu, pada saat terbenamnya matahari, bulan berada di atas ufuk. Dengan kata lain, bulan sudah wujud. Sejak terbenamnya matahari tersebut sudah mulai masuk bulan baru.

Sebaliknya, wilayah yang berada di sebelah timur garis batas wujud al-hilal terbenamnya bulan lebih dahulu daripada terbenamnya matahari, oleh karenanya pada saat matahari terbenam, bulan berada di bawah ufuk. Dengan kata lain, bulan belum wujud. Sejak matahari terbenam dan keesokan harinya belum masuk bulan baru melainkan masih termasuk akhir dari bulan yang sedang berlangsung.” Faktor inilah kiranya yang menjadi penyebab adanya simbolisasi bahwa Muhammadiyah secara institusi adalah Mazhab Hisab dalam wacana fiqih hisab rukyah di Indonesia.

Sedangkan hasil keputusan Majlis Tarjih secara tersurat sebagai berikut:
“Apabila ahli hisab menetapkan bahwa bulan belum tampak (tanggal) atau sudah wujud tetapi tidak kelihatan, padahal kenyataannya ada orang yang melihat pada malam itu juga, manakah yang muktabar. Majlis Tarjih memutuskan bahwa rukyahlah yang muktabar. Hal ini didasarkan pada hadis dari Abu Hurairah r.a. riwayat Bukhari dan Muslim.

Mengenai kalimat sudah wujud dalam keputusan Majlis Tarjih, menurut Basith Wachid mengandung pengertian:
1.    Sudah terjadi qabl al-ghurub.
2.    Posisi bulan sudah positif di atas ufuk.’

Sedangkan tentang keputusan Majlis Tarjih bahwa “rukyahlah yang muktabar,” hal ini dengan syarat hilal sudah wujud. Bila hilal belum wujud yakni posisi bulan negatif terhadap ufuk maka ketentuan “rukyah yang muktabar” tidak berlaku.

Kemudian sebagaimana diakui sendiri oleh Basith Wachid bahwa dalam penetapan awal dan akhir Ramadhan, Pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama, selalu paralel dengan hasil perhitungan Muhammadiyah. Mengingat keputusan Majlis Tarjih selalu dimasukkan sebagai konsideran dalam penetapan awal dan akhir Ramadhan. Sehingga tidak pernah ada persoalan dengan Pemerintah. Walaupun secara realitas, pada penetapan 1 Syawal 1418 H/1998 M secara terang-terangan Muhammadiyah berbeda dengan Pemerintah.”)

Begitu pula Nandlatul Ulama juga pernah berbeda penetapan dengan Pemerintah. Nandlatul Ulama ber Idul Fitri 1415 H pada tanggal 14 Maret 1994 sedangkan penetapan Pemerintah pada tanggal 15 Maret 1994. Nandlatul Ulama menetapkan berdasarkan ruyah sedangkan Pemerintah berdasar hisab. Walaupun antara Nandlatul Ulama dan Pemerintah berbeda, namun Pengurus Nandlatul Ulama menyerukan untuk menghormati kaum Muslimin yang masih berpuasa. Dalam arti warga Nandlatul Ulama tidak melakukan shalat Id secara besar-besaran baik di masjid atau di lapangan, bahkan sebagian juga ada yang melakukan Idul Fitri pada tanggal 15 Maret 1994.4' Pernah juga terjadi perbedaan penetapan antara Nandlatul Ulama dan Pemerintah, yakni penetapan hari raya Idul Adha 1420 H.”

Dari gambaran tersebut tampak bahwa persoalan fiqih hisab rukyah di Indonesia terutama dinamika penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah menarik untuk dikaji. Mengingat dinamika penetapan tersebut selalu diwarnai oleh dua mazhab yang berbeda acuan penetapannya yang pada akhirnya sering terjadi perbedaan. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti dan pada akhirnya berupaya menawarkan solusi dalam formulasi penyatuan antara dua mazhab tersebut. Di mana dalam wacana fiqih hisab rukyah di Indonesia, Nandlatul Ulama secara institusi dianggap sebagai simbol Mazhab Rukyah, sedangkan Muhammadiyah secara institusi dianggap sebagai simbol Mazhab Hisab.

Bertitik tolak dari latar belakang pemikiran tersebut, buku ini berusaha memberikan deskripsi konkret dan solusi tawaran alternatif penyatuan mazhab-mazhab tersebut. Upaya ini dimulai dengan menjawab pertanyaan “sejauh mana kebenaran simbolisasi Nandlatul Ulama secara institusi sebagai Mazhab Rukyah dan Muhammadiyah secara institusi sebagai Mazhab Hisab di Indonesia?” Baru kemudian mencoba menawarkan solusi alternatif sebagai upaya penyatuan dua mazhab tersebut.

Fiqih hisab rukyah Oleh Ahmad Izzuddin

Foto/Gambar
pakarfisika.wordpress

ASURANSI KONVENSIONAL BOLEHKAH KARENA ALASAN DARURAT?
Mungkin, karena alasan inilah sehingga beberapa pakar syariah menganggap kaidah keadaan darurat dalam asuransi sebagai sumber hukum. Keterpaksaan (darurat) tidak mengenal hukum", merupakan prinsip umu...MELETAKKAN YANG HARAM DAN HALAL PADA TEMPATNYA DALAM ASURANSI
Demikian halnya dengan riba (bunga), pada konsep asuransi syariah yang berkembang saat ini dalam operasionalnya menggunakan skim-skim akad yang dibenarkan secara syar'i, seperti mudharabah, wakalah, w...AL-’AQILA
Murtadha Mutahhari, ketika menjelaskan tentang ad-Diyat 'ala al'Aqilah mengatakan bahwa Anda mungkin pernah mendengar ungkapan ad Diyah 'ala al-Aqilah yang merupakan ungkapan yang sangat masyhur. Seba...HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
orang yang sengaja membatalkan puasanya, harus membayar kafarah (kompensasi), yaitu apakah memberi makan kepada 60 orang miskin atau berpuasa selama 60 hari berturut-turut bagi setiap hari puasa yang ...BULAN RAMADHAN : KEUTAMAANNYA
Allah Ta'ala telah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk kepada ummat manusia, sebagai obat penawar kepada kaum Mukminin, penunjuk pada yang lebih lurus, penyuluh ke jalan yang benar, dan p...
Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...

The Ultimate Internet Marketing Shortcut

Written by: Beau Blackwell, Client Knowledge Guru

What if I told you that, as a ClickBank insider, I knew of a huge shortcut to Internet marketing success? Something that allows you to quickly overcome a lot of the roadblocks to success that many Internet marketers (especially new people, but even some veterans) face in building their businesses? Is that something you’d consider investing in?

What I’m talking about isn’t a new piece of affiliate software, a training course, or even a new traffic technique used only by Internet marketing “ninjas.” Nope, it’s much simpler (and a lot more fun) than any of those.

OK, I won’t leave you hanging any longer. The biggest “shortcut” to IM success that I’ve found in years of working at ClickBank is: attending industry conferences.

There are quite a few reasons why conferences are such a great place to jump-start your marketing business or reach the next level of success, but I’ll share a few of my favorites here:

One of the toughest parts of being in the Internet marketing industry is trying to meet the “right” people who can help you grow and succeed. With the anonymity of the Internet, and how bombarded everyone is by email, IMs, and more, it can be incredibly tough to get through to people and get them to help you. At face to face events like conferences, though, I’ve found that it’s much, much easier to meet even big names in the IM industry and become friends with them. I’ve met and become friends with some huge names in our industry over the years, and almost every one of these relationships has started at a conference.

Besides having access to people you can’t normally reach, there’s a level of trust that only comes from meeting people face to face and showing them that you’re a person they want to work with. Trust is really hard to achieve with an anonymous communication method like email, but a 5 minute conversation at a conference can overcome that barrier and get people to trust and like you, and be willing to share valuable tips or otherwise help you out. This alone can make a huge difference to your marketing success!

Another great thing about industry conferences is that they typically attract some great speakers- people who are already successful in Internet marketing and are willing to share some of their secrets. One of the things I love about attending conferences is that you end up hearing the same kinds of great tips and techniques you would normally have to get by buying IM products, but one conference ticket can get you the same amount of information as 10 high-priced programs!

The information shared in these sessions is usually the most cutting-edge stuff, since speakers like to share the latest techniques they’ve just learned and are secretly competing with the other speakers to be the most interesting and impressive. At a show I attended last year, Ryan Deiss’ Traffic and Conversion Summit, I learned about all kinds of cool tips and tricks I’d never heard of before despite being an Internet marketing veteran and ClickBank insider. Investing in an industry conference can be one of the best ways to make sure you’re up on the latest techniques and staying ahead of the competition. You can use this advantage to really boost your Internet marketing earnings.

As I’ve said in an earlier blog post, two of the biggest keys to Internet marketing success are dedication and perseverance. Since Internet marketing is usually a business where you’re working alone, it’s easy to get distracted or discouraged and give up before you’ve hit the big time.

One proven way to counteract that is to be accountable to other people. If you tell other people what you’re working on, you’re a lot more likely to stick with it even when the going is tough.

With that in mind, one powerful byproduct of conferences is that friendships and Mastermind-style groups tend to form during and after the show. Being in one of these groups can help provide that accountability, as well as introducing you to kindred spirits you can get help from or ask questions of when you can’t figure something out for yourself. A show I attended recently has a lively “alumni” group that formed after the event, where people have supported each other’s projects and offered a ton of helpful free advice that would have otherwise been much more difficult or expensive to get. That’s just another example of how the initial investment in the show can keep paying dividends long after it’s over.

Hopefully by now you recognize what a HUGE shortcut to success conferences can be! If you’re ready to make an investment in your Internet marketing success, you’re in luck. Coming up on August 19-20 (just a few short weeks away), ClickBank is hosting our first-ever industry conference called the ClickBank Exchange.

We’ve lined up one of the most impressive lists of speakers ever seen at an industry conference, including social media guru Gary Vaynerchuk, direct response marketing geniuses like Joe Polish and Joe Sugarman, Internet marketing superstars like Yanik Silver, Russell Brunson, Marc Ostrofsky, and Ryan Lee, and top-selling ClickBank clients like Jeff Siegel, Chris Farrell, Jon Benson, and over a dozen more!

No matter what aspect of your business you want to grow like never before, the Exchange is the place to do it. Remember the connections I mentioned earlier? The people you’ll meet at the Exchange will be some of the highest-caliber Internet marketers on the planet, and will give you insider access to marketing secrets and shortcuts that you really cannot get anywhere else.

To get on the fast track to success through industry conferences, you NEED to sign up for the ClickBank Exchange today! It’s less than 3 weeks away, and won’t come around again for another year, so do not miss out! I’ll be there, of course, and I hope to see you there too.

BONUS: Want to save $100 on your ticket? Just enter the coupon code shortcut at the first step of the registration!

Take a look at these related posts:

New Affiliate Marketing Today: Affiliate Marketing Success in No TimeMobile Marketing Tips for Internet Marketers [Video]Tips to Becoming a Successful Internet MarketerAnnouncing the ClickBank Exchange!ClickBank Exchange 2011 Recap: A Look Into the Future of Internet Marketing
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Mengaktifkan System Restore

Posted on 30 August 2011.

Mengaktifkan System Restore

System restore memerlukan ruang kosong pada hard disk yang cukup besar, sekitar 12% dari total yang bisa dipergunakan. Besar kapasitas restore dapat diseting pada setiap drive. Besar kapasitasnya pun dapat diubah sesuai dengan yang Anda harapkan. Langkah-langkah untuk mengaktifkan system restore sebagai berikut.

—    Klik kanan pada ikon My Computer, kemudian klik Properties.
—    Klik tab System Restore.
—    Klik tanda centang pada opsi Turn off System Restore on all drive untuk mengaktifkan system restore.
—    Selanjutnya pilih salah satu drive, kemudian klik Settings.
—    Anda dapat mengubah kapasitas hard disk yang digunakan untuk system restore.
—    Selanjutnya klik tombol OK.

System Restore

Menciptakan Restore point secara manual
Setelah fitur system restore diaktifkan langkah selanjutnya ialah membuat suatu restore point. Secara default restore point telah diciptakan Windows secara otomatis, tetapi kondisi yang digunakan sebagai restore point tidak selalu kondisi yang terbaik dari komputer Anda. Ada baiknya jika Anda menciptakan sebuah restore point sendiri. Langkah-langkah untuk membuat restore point sebagai berikut.

—    Klik tombol [Start] > [All Program] > [Accessories] > [System Tools].
—    Kemudian pilih System Restore hingga muncul layar System Restore.
—    Pada layar system restore terdapat dua pilihan, Restore my computer to an earlier time dan Create a restore point. Pilih opsi Create a restore point, lanjutkan dengan menekan tombol Next.
—    Pada layar berikutnya terdapat kolom isian nama Restore Point Description. Masukan keterangan yang berguna agar Anda dapat mengingat pada restore point yang telah Anda ciptakan sendiri secara manual. Lanjutkan dengan menekan tombol Create.
—    Setelah proses penciptaan restore point selesai, lanjutkan dengan menekan tombol Close.

System Restore2

Melakukan system restore
Setelah Anda selesai menciptakan sebuah restore point, yang harus dilakukan adalah mengembalikan konfigurasi system komputer pada restore point yang telah Anda ciptakan. Langkah-langkah mengembalikan konfigurasi system komputer pada restore point sebagai berikut.

—    Klik tombol [Start] > [All Program] > [Accessories] > [System Tools]. Kemudian pilih System Restore hingga muncul layar System Restore.
—    Pilih opsi Restore my computer to an earlier time, dilanjutkan dengan menekan tombol Next.
—    Pilih restore point yang telah Anda ciptakan sebelumnya, lalu lanjutkan dengan menekan tombol Next.
—    Setelah muncul layar persetujuan, klik Next untuk melanjutkan.
—    Selanjutnya system restore akan bekerja secara otomatis dan akan merestart komputer Anda.

System Restore3

Menghapus restore point
Semakin banyak Anda menciptakan restore point secara manual, semakin cepat kapasitas hard disk Anda habis. Oleh karena itu sebisa mungkin Anda hanya melakukannya sekali. Restore point yang telah tercipta dapat dihapus secara manual, berikut adalah langkah-langkah untuk menghapus restore point.

—    Buka Windows Explore, klik kanan pada salah satu drive, kemudian pilih Properties.
—    Klik tombol Disk Cleanup hingga muncul layar Disk Cleanup.
—    Pilih tab More Options.
—    Kemudian tekan tombol Cleanup pada kolom system restore hingga muncul kotak persetujuan.
—    Klik Yes untuk menghapus restore point yang terdapat pada Windows.

System Restore4
System Restore5
System Restore6

Permasalahan pada restore point
Walaupun system restore merupakan salah satu kelebihan dari Windows XP, tetapi seringkali fitur ini menjadi sebuah permasalahan baru apabila virus menyerang. Restore point seringkali melakukan backup pada file system yang telah terinfeksi virus. File restore point tidak dapat dihapus apabila system restore sedang berjalan dan memonitoring Windows. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah mematikan system restore pada saat Windows terinfeksi virus. Hapus semua restore point yang telah terinfeksi oleh virus.

100% Ampuh Membasmi Virus Tanpa Anti Virus Oleh Deni Arifianto

Memanfaatkan Keamanan System Windows
Fitur ini termasuk fitur yang sangat berguna bagi pengguna komputer, karena pada umumnya virus suka menyerang dan memodifikasi file-file system Windows...Terinfeksi Virus : Gejalanya Pada Komputer
Terkadang tanpa disadari virus telah menginfeksi komputer Anda, walaupun sebenarnya banyak tanda-tanda bahwa komputer Anda terinfeksi virus. Berikut tanda-tanda komputer yang terinfeksi virus....Media Virus untuk menyebar
Tidak semua media penyimpanan data dapat digunakan sebagai media virus untuk menyebar, tergantung pada jenis media dan jenis virus yang menginfeksi komputer tersebut...VIRUS KOMPUTER Dan SEJARAHNYA
Virus komputer merupakan sebuah program yang memiliki kemampuan untuk menggandakan diri dengan cara menyisipkan programnya ke dalam file lain. Layaknya virus biologis, virus komputer dapat menyebar de...Mendesain Halaman Web yang Baik
Agar bisa menjadi mesin iklan yang optimal, website harus memiliki desain yang baik. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain website...
Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...

New Affiliate Marketing Today Podcast: Selling and Promoting Premium Products

Written by: Beau Blackwell, Client Knowledge Guru

We’re back with another great episode of Affiliate Marketing Today for your listening pleasure! In this episode, Dush and I interview Mark McRae, a successful ClickBank vendor in the foreign exchange niche.

Mark recently had an extraordinarily successful launch of his new product, Forex Master Method, and he shares with us some great tips on planning and executing a successful launch, selling higher-priced “premium” products, working with physical products, and delivering a fantastic customer experience that keeps customers coming back for more. Mark even gives tips for affiliates on how to successfully promote these kinds of products and earn big profits!

Whether you’re a vendor or an affiliate, Mark’s advice is useful for anyone who wants to take their Internet marketing game to a higher level and stand out from the competition.

Click here to listen!

Take a look at these related posts:

New Episode of ClickBank’s Affiliate Marketing Today Show: Secrets from a ClickBank Super AffiliateNew Affiliate Marketing Today Podcast: Networking Tips with Itay PazNew Affiliate Marketing Today Podcast: Niche Marketing with Adam ShortNew Affiliate Marketing Today Podcast: Success as an Internet Marketing CoupleNew Affiliate Marketing Today Podcast: Membership Site Success with Ryan Lee
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

MEMBUANG WARNA YANG TIDAK DIINGINKAN PADA FOTO

Posted on 29 August 2011.

MEMBUANG WARNA YANG TIDAK DIINGINKAN PADA FOTO

Salah satu masalah warna yang sangat umum dan sering terjadi pada foto adalah cetakan warna yang tidak diinginkan. Masalah ini sering terjadi saat memotret dalam ruangan dengan pencahayaan sekeliling menggunakan pengaturan keseimbangan warna yang salah di kamera digital. Hasilnya sering berupa foto dengan warna yang tidak menyenangkan. Anda juga bisa menemui masalah cetakan warna dengan memotret di cahaya berwarna, seperti yang ditemui saat pagi hari atau menjelang matahari terbenam. Dalam banyak kasus, cetakan warna ini sangat disukai dan pada kasus lain cetakan ini perlu dibuang. Photoshop Elements memasukkan beberapa tool untuk menghilangkan masalah cetakan warna. Tugas ini memfokuskan diri pada. penggunaan perintah Remove Color Cast untuk mengoreksi cetakan warna yang tidak diinginkan.

Kunci memakai perintah Remove Color Cast adalah memakainya di daerah gambar yang abu-abu, putih, atau hitam. Dengan melakukan itu, menyebabkan Photoshop Element mengubah seluruh campuran warna di gambar untuk mengompensasi cetakan warna yang tidak tepat. Photoshop Elements memeriksa daerah contoh yang Anda pakai dan menambah jumlah warna merah, hijau, dan biru yang sama. Elements juga mengganti warna yang sisa untuk membuat hasil kondisi netral.

MEMBUAT WARNA BIRU
Dalam contoh ini, foto punya cetakan kebiru-biruan.

WARNA
1   Klik Enhance
2   Klik Adjust Color.
3  Klik Remove Color Cast.
Kotak dialog Remove Color Cast muncul.

WARNA

4    Klik daerah di gambar yang
seharusnya abu-abu, putih, atau hitam.
Catatan: Dengan mengklik daerah putih di gambar menghasilkan cetakan yang lebih hangat.
5   Klik OK.
Photoshop Elements membuat cetakan warna biru.

MEMBUANG WARNA HIJAU

WARNA
Di foto ini, warna hijau daun dan pakis memberi gambar cetakan kehijau-hijauan.
1 Melakukan langkah sebelumnya dari 1 sampai 4.

WARNA

2 Klik OK.
Photoshop Elements membuat perubahan ke foto.

Tahukah Anda?
Kadang-kadang, Anda bisa memakai fitur Color Variations untuk mengoreksi masalah cetakan warna sederhana dan untuk menambah cetakan warna menyenangkan seperti pancaran hangat yang sering Anda lihat menjelang matahari terbenam. Fitur Color Variations bisa digunakan untuk menambah keseimbangan warna, kontras, dan saturasi. Untuk memakai fitur ini, klik Enhance => Adjust Color => Color Variations. Perintah ini akan membuka kotak dialog Color Variations. Kemudian klik tonal range untuk membuat penambahan ke sifat warna berbeda di gambar Anda. Untuk menambah atau mengurangi warna, klik satu thumbnail. Daerah After preview menampilkan hasilnya. Anda bisa melanjutkan dengan mengklik thumbnail untuk menambah atau mengurangi pengaturan.

Top 100 Simplified Tips & Triks Digital Photography Oleh Gregory Georges

Memotret untuk Penyuntingan Digital
Untuk mengambil keuntungan dunia fotografi digital yang baru, Anda harus akrab dengan penyunting gambar, seperti Adobe Photoshop Elements seperti dengan kamera Anda sendiri. Pelajari bagaimana penyunt...Membuat Foto Panorama
Anda bisa memakai fitur Adobe Photoshop Elements Photomerge untuk mengombinasikan banyak foto ke dalam satu foto besar untuk membuat cetakan besar. Jika kamera digital Anda tidak memiliki cukup piksel...Teknik Penggabungan Foto
Anda bisa memakai fitur Adobe Photoshop Elements Photomerge untuk mengombinasikan banyak foto menjadi satu, foto besar untuk membuat cetakan besar. Jika kamera digital Anda tidak mempunyai cukup pikse...MEMOTRET DETAIL
Menangkap bagian tertentu subjek memberi kesempatan pada Anda untuk memberi penekanan pada detail yang biasa diabaikan saat melihat keseluruhan subjek. Saat mengomposisi detail foto, komposisilah untu...Membuat Foto Lebih Baik
Belajar memilih subjek yang mendorong hasrat. Taksir dan pilih kondisi pemotretan yang baik. Batasi visi fotografis Anda sendiri. Pakai pengetahuan Anda terhadap kamera untuk menangkap visi tersebut. ...
Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...

Google Panda Effects on Affiliate Sites

Written by: Guest Author, Mark Ling

Hey everyone,

I’m writing this blog post for ClickBank Affiliates (and this applies to vendors too for that matter) who are concerned about the impact of Google Panda‘s update has on the way in which they should be optimizing their sites for the search engines going forward.

Since February 24, Google has run several Panda updates (the most recent was Panda 2.2 on June 16, 2011). Firstly I want you to be aware that Panda is an update, not an entirely new ranking algorithm so many of the things you do to try to achieve high search engine rankings still apply as they used to.

The initial Panda update did in fact affect approximately 12% of the websites in Google, however the effects were much larger than Google has stated because most of the sites that were affected were websites that rank in the top pages of Google.

In addition, Google have also publicly stated on Google Webmaster Central Blog that Panda is not the only significant update that they’ve been running and that there will be more than 500 tweaks to their algorithms throughout the year. Furthermore, Google states “Some publishers have fixated on our prior Panda algorithm change, but Panda was just one of roughly 500 search improvements we expect to roll out to search this year.”

What’s more, Google’s representative says, “In fact, since we launched Panda, we’ve rolled out over a dozen additional tweaks to our ranking algorithms, and some sites have incorrectly assumed that changes in their rankings were related to Panda. SEO is a complicated and evolving art and science, so rather than focusing on specific algorithmic tweaks, we encourage you to focus on delivering the best possible experience for users.”

Google’s representative went on to list the following as questions that one could use to assess the quality of an article or a page:

Would you trust the information presented in this article?Is this article written by an expert or enthusiast who knows the topic well, or is it more shallow in nature?Does the site have duplicate, overlapping, or redundant articles on the same or similar topics with slightly different keyword variations?Would you be comfortable giving your credit card information to this site?Does this article have spelling, stylistic, or factual errors?Are the topics driven by genuine interests of readers of the site, or does the site generate content by attempting to guess what might rank well in search engines?Does the article provide original content or information, original reporting, original research, or original analysis?Does the page provide substantial value when compared to other pages in search results?How much quality control is done on content?Does the article describe both sides of a story?Is the site a recognized authority on its topic?Is the content mass-produced by or outsourced to a large number of creators, or spread across a large network of sites, so that individual pages or sites don’t get as much attention or care?Was the article edited well, or does it appear sloppy or hastily produced?For a health related query, would you trust information from this site?Would you recognize this site as an authoritative source when mentioned by name?Does this article provide a complete or comprehensive description of the topic?Does this article contain insightful analysis or interesting information that is beyond obvious?Is this the sort of page you’d want to bookmark, share with a friend, or recommend?Does this article have an excessive amount of ads that distract from or interfere with the main content?Would you expect to see this article in a printed magazine, encyclopedia or book?Are the articles short, unsubstantial, or otherwise lacking in helpful specifics?Are the pages produced with great care and attention to detail vs. less attention to detail?Would users complain when they see pages from this site?

As you can see based on the questions above, Panda is an attempt for Google to assess websites that have too many low quality pages. If your site carries a Panda penalty, that doesn’t mean your site is out of Google, however it does mean that your website’s pages carry a penalty that makes it harder for them to get to the top of Google’s search results.

Also remember, if you make changes to your pages based on the information above, it may take several weeks before you notice changes to your rankings as Google only runs the Panda filter periodically to calculate the values it needs (about every 5 to 7 weeks).

Going forward, the key takeaway from this is that when you build your websites you need to start with your potential visitors in mind. This is a key distinction from those who have been creating websites based on highly searched for keywords and on securing low quality writers to throw up content based on those keywords.

You now have to think about producing content that users actually want to read.

This was always a good practice, however it has become even more important for those wanting to thrive with their affiliate sites (and vendor sites) going forward.

About the Author

Mark Ling is the founder of Affilorama. Visit Affilorama to gain free and instant access to over 100 hours of easy-to-follow, step by step video lessons on affiliate marketing, plus online web based tools and a community of over 150,000 members willing to help with your affiliate marketing success. Click here to visit Affilorama.

Take a look at these related posts:

The Next Google?Affiliate Strategies: A Powerful Technique to Test New Products- Part 2Avoiding the Google SlapMoneywords: Your Key to the Keyword Kingdom – Part 2Affiliate Marketing: Creating A High Content Authority Site for Affiliate Sales
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Mengenal Minyak Asiri

Posted on 30 August 2011.

Mengenal Minyak Asiri

Minyak Asiri

Minyak asiri atau minyak menguap memiliki bau khas yang berasal dari tanaman, mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami penguraian. Minyak asiri sering dikenal dengan nama volatile oil, etherial oil, atau essential oil. Dalam farmakope Indonesia dikenal dengan nama Olea volatilia.

Umumnya, minyak asiri dalam keadaan segar tidak berwarna atau berwarna pucat. Jika dibiarkan akan berwarna lebih gelap, serta rasa dan baunya khas sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya, minyak asiri larut dalam pelarut organik dan sukar larut dalam air. Karena sifatnya yang mudah menguap dan mengandung unsur pokok yang kuat, semestinya minyak asiri diperlakukan dengan penuh perhatian dan biasanya dipakai dalam jumlah sangat sedikit.

Minyak asiri murni mempunyai tingkat kekentalan yang sangat tinggi dan aromanya sangat menyengat, bahkan dianjurkan untuk tidak menciumnya langsung, karena dapat menimbulkan sakit kepala. Jika ingin mencium aromanya, cukup dikipas-kipaskan dari jarak Di dalam tumbuhan, minyak asiri umumnya terdapat dalam sel-sel kelenjar minyak khusus. Kelenjar-kelenjar ini berupa sel-sel minyak atau rambut kelenjar yang hanya bisa dilihat di bawah mikroskop. Namun baunya bisa dikenali melalui indra penciuman tanpa pertolongan alat khusus.

Sifat dan peranan minyak asid dalam tumbuhan mirip dengan hormon dalam tubuh manusia. Hormon manusia ada yang bersifat memberikan aroma spesifik pada tubuh dan berfungsi sebagai daya tank seksual. Hormon ini disebut feromon. Sementara itu, fungsi minyak asiri terhadap tumbuhannya sendiri bermacam-macam, bisa sebagai penarik serangga (untuk tujuan penyerbukan), pengusir hewan yang akan merusak (fungsi pertahanan diri), dan pemberi sinyal tertentu terhadap makhluk lain di sekitarnya bahwa tanaman tersebut sudah siap dipanen.

Memilih minyak asiri yang sesuai tidak sekadar melihat fisiknya, tetapi harus bisa memenuhi kebutuhan mental maupun emosi. Hal ini sangat penting, karena aroma minyak asiri yang tidak mampu mempengaruhi kita cenderung tidak dapat meningkatkan efek perasaan maupun suasana hati.

Pembuatan Minyak Asiri
Untuk memperoleh minyak asiri dengan basil yang baik, dianjurkan mempergunakan simplisia yang memenuhi persyaratan yang tertera dalam buku Fannakope Indonesia, Ekstra Fannakope Indonesia, atau Alateria Medika Indonesia. Secara umum, simplisia harus memenuhi persyaratan kadar air yang pas, tidak ditumbuhi jamur, tidak mengandung lendir, tidak berubah warna atau bau, serta tidak berserangga atau termakan serangga.

Sebelum proses pembuatan minyak asiri, sebaiknya ukuran simplisia diperkecil dengan cara dipotong-potong, digiling kasar, atau digerus halus, tergantung pada simplisia yang digunakan. Tujuan memperkecil ukuran simplisia adalah untuk mempermudah penembusan uap air ke dalam sel. Daun, bunga, dan simplisia yang tipis biasanya dalam keadaan utuh. Kayu, akar, dan bagian tanaman yang keras harus digerus terlebih dahulu, sedangkan biji harus digiling kasar. Tanaman tertentu, seperti nilam, harus difermentasikan terlebih dahulu supaya sel-sel minyaknya pecah.

Berdasarkan sifat fisik dan kimia, minyak asiri dapat dibuat dengan cara penyulingan, ekstraksi dengan pelarut mudah menguap, pembuatan dengan lemak padat, dan ekspresi.

Penyulingan

Penyulingan dengan Air
Simplisia yang telah dipotong-potong, digiling kasar atau digerus halus dan dididihkan dengan air. Uap air dialirkan melalui pendingin dan hasil sulingan berupa minyak yang belum murni ditampung dalam wadah. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apa pun.

Minyak Asiri

Penyulingan dengan Air dan Uap
Cara ini sudah banyak dilakukan secara kecil-kecilan sebagai home industry karena peralatan yang digunakan mudah didapat dan hasil yang diperoleh cukup baik. Alat yang digunakan semacam dandang. Simplisia diletakkan diatas bagian yang berlubang, sedangkan air di lapisan bawah. Uap air dialirkan melalui pendingin dan hasil sulingannya ditampung dalam wadah. Minyak yang diperoleh belum murni.

Minyak Asiri

Penyulingan dengan Uap
Cara ini digunakan untuk membuat minyak asiri dari biji, akar, atau kayu yang umumnya mengandung komponen minyak yang bertitik didih tinggi. Peralatan yang dipakai tidak berbeda dengan penyulingan yang menggunakan air dan uap, hanya memerlukan alat tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan.

Contohnya, minyak cendana yang dapat diperoleh dari basil penyulingan uap air dari kayu bagian tengah (kayu teras atau hati kayu) yang telah tua. Cara pembuatan minyak ini, kayu yang telah dirajang atau diserut, dikukus dalam dandang. Uap air yang bercampur dengan uap minyak yang naik ke atas diterima oleh pendingin dan di dinginkan sehingga mengembun bersama. Selanjutnya air yang bercampur minyak ditampung dalam wadah. Setelah proses penyulingan selesai, minyak cendana dipisahkan dari air. Rendemen minyak asiri paling banyak diperoleh dari pohon yang telah berumur tua, sekitar 20-30 tahun.

Minyak Asiri

Cara penyulingan mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut.
1.    Tidak baik terhadap beberapa jenis minyak yang mengalami kerusakan karena adanya panas dan air.
2.    Minyak asiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisasi karena adanya air dan panas.
3.    Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat tersuling.
4.    Komponen minyak yang bertitik didih tinggi yang menentukan bau wangi dan mempunyai daya ikat terhadap bau, sebagian tidak ikut tersuling dan tetap tertinggal dalam bahan.

Minyak cinta: terapi aroma peningkat gairah seksual Oleh Herti Maryani

GEJALA UMUM KANKER PARU-PARU
Gejala umum kanker paru-paru tidak terlalu kentara sehingga kebanyakan penderita kanker paru-paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasus-kasus stadium dini sering ditemuka...KULIT WAJAH BERBEDA DENGAN KULIT TUBUH BAGIAN LAIN
Kulit wajah berbeda dengan kulit tubuh manusia bagian lain, karena pada kulit wajah terdapat lebih banyak kelenjar lemak (kelenjar sebasea) yang menghasilkan asam lemak bernama "sebum". Selain kelenja...Obat Herbal : Pengenalannya
Tidak sedikit orang yang membuktikan khasiat obat herbal untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Namun, tidak sedikit pula pasien yang tidak sembuh dari penyakitnya setelah menggunakan obat herbal...Foto Yang Membuat Anda Pusing
Jika anda memiliki penyakit sakit kepala disarankan untuk tidak melihat foto-foto ini, karena akan membuat kepala anda terasa pusing. Foto-foto ini adalah hasil editing fotoshop....Keadaan Setelah Melahirkan
Anda akan mengalami perubahan emosi dan penampilan setelah melahirkan. Perubahan suasana hati, mengidam, rasa sakit pasca melahirkan,rasa sakit pada payudara, dan sakit kepala adalah permasalahan yang...
Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...

The Ultimate Affiliate Marketing Split-Testing Guide

Written by: Guest Author, Danny Iny

Are you an affiliate marketer? Do you want to make more money?

Yes and yes, right? ;)

You’ve probably tried every trick in the book, right?

Google image ads, Twitter traffic, cheap Facebook ads… every possible way of getting cheap clicks to your landing page has probably caught your eye at some point or another.

Most of these tricks don’t really work, and if they do, it isn’t for long.

The real secret to making big money as an affiliate is split-testing.

And as an affiliate marketer, it’s actually easier for you than it is for a lot of other people…

Affiliate marketers are already several steps ahead of the online marketing curve.

That’s because, as an affiliate marketer, you aren’t responsible for the entire chain of conversion.
All you have to do is find qualified leads, warm them up, and send them to the vendor’s landing page – the vendor will do the rest.

Not that all of that stuff is easy… that’s why some people are super-affiliates, and some people don’t make a dime.
But still, it’s the vendor who has to create an awesome product, and to tweak their landing page and funnel until it is a high-performing conversion machine. Which means that you don’t have to worry about turning prospects into customers, or keeping them as repeat customers – that’s the vendor’s job.

Which is why things are easier for affiliate marketers – they don’t have to split-test their product ideas, and they don’t have to optimize the back-end of the funnel.

But despite all that, in some ways, split testing is actually harder for affiliate marketers than it is for other people…

Split testing is harder for affiliate marketers because there’s less that you can split test; here’s a short list of the things that you don’t control:
• The product
• The checkout process
• The back-end funnel
• The messaging
• The imagery
• And the list goes on…

So in other words, if the offer isn’t fundamentally capable of selling itself, there isn’t all that much you can do about it.

Which is why affiliates look for tried and tested offers, with solid and proven EPC (earnings per click) rates. The trouble is that every other affiliate marketer is doing the exact same thing!

And if every other affiliate marketer is doing the exact same thing…

Yup, competition is a lot tougher for affiliate marketers.

Whereas people who sell their own stuff have to compete with other products and offers (which is hard enough!), affiliate marketers also have to compete with lots of other people who:
• Target the same lead sources,
• Run similar ads,
• Refer to the same swipe material, and
• Sell the exact same thing!

Yikes – what can you do to stand out?

That’s where split-testing comes in. In order to excel as an affiliate marketer, you need to constantly be split-testing the things that you do control, namely:
• Your lead sources
• Your ads
• Your landing pages
• Your incentives

Let’s go through these all one-by-one, and explore what to test, and how to do it. But first…

Just to get us all on the same page, let’s quickly review.

Split testing (or A/B testing) is about testing two different variations of something, to see which does a better job of getting your audience to do what you want them to do. Common examples of things that you can split test include headline variations, button text and colors, and product pictures.

At a high level, that’s all there is to it.

Now, when it comes to running the actual tests, you need two things:
1. Some sort of technology to randomly serve the different variations to visitors.
2. Some way of analyzing the results to know when they’re statistically significant (in other words, to make sure that the results you’re seeing are caused by whatever you’re testing, rather than just being a random coincidence).

This may sound a bit complicated, but you really don’t need to worry about it; there are great tools that will do it all for you, like Google Website Optimizer (free), or Optimizely and Visual Website Optimizer (paid, but are worth it).

And as for doing the analysis, there are lots of great free split test checkers out there that can do it for you.

Okay, are we up to speed?

Good – now let’s get into the meat of what you, as an affiliate marketer, can be testing…

The first thing that you can (and should) split test is your lead sources – in other words, where are you getting your traffic and prospects from.

Too many affiliates are one-trick ponies in this regard – they have their favorite traffic strategy (often the only one that they’ve been able to get decent results from), and they stick to it like glue.

Well, there are a lot of traffic sources out there, for example:
• Google AdWords
• MSN/Bing/Yahoo!
• Facebook
• Twitter lists
• CPV ad networks
• Email blasts to your list
• Email blasts to rented lists
• JVs with related products
• And the list goes on… and on… and on!

Different lead sources will work differently for different offers, so test them to see what works best. Also, when testing, make sure that you aren’t comparing absolute conversion numbers, but rather conversion relative to the cost of the traffic!

The second thing that you should split test is the ad or call to action that you are presenting to your leads. Here are some things that you can test:
The headline of the ad. Try featuring different pain points or benefits, to see what works best.
The body of the ad. It may be short (like on AdWords) or longer, but either way, you’re communicating what you’re offering, and why it’s valuable. Change that up to see what makes a difference.
The call to action. Experiment with more and less explicit calls to action (“click here” vs. “learn more”, for example), and experiment with a focus on action versus results (“buy now” vs. “get instant access”).
Just one thing – when you’re testing different ads, make sure you’re tracking the right thing, and that is sales (not click-throughs)!

It’s not hard to write an ad that will get lots of people to click, but what you want to do is write an ad that will get few people to click, many of whom will then buy. Consider adding barriers to interest (like a listed price) on the ad, to deter people who aren’t likely to make a purchase.

Yup, direct-linking to an affiliate offer is a sucker’s bet, because you’re giving up way too much control over the sales process.

Which is why your landing page is where most of your split testing is going to happen – and so it should be! Your landing page, realistically speaking, is what will make the most difference to your bottom line.

Here are some of the most important things that you should test on your landing page:
Your headline. Yes, you’ve heard this before, but it’s true – the headline determines how many of the people visiting your page actually read the first paragraph, as opposed to clicking away. So test, and test, and test, until you get it right.
Your page format. In other words, short vs. long copy, and text vs. video.
Delayed button introduction. You’ve probably seen this – a button that only appears after a video has been running for a certain amount of time. Test it out – it might work for you.
Your colors. Different colors prompt different behaviors (this is called color psychology), and you should test different combinations to see what works best for your offer and audience.
• Your button placements and text. This can make a huge difference on click-throughs and purchases, so test, test, and test!
Your trust seals. These are the seals from Trust-E, Verisign, the Better Business Bureau, and other organizations, that let the reader know that they can trust you and the merchant that you are representing.
Your affiliate disclaimer. This is one that many people overlook, but it can make a big difference. Sometimes you’ll get better results with the small print in the footer-style, but sometimes you’re better off working it into your text (“Hell yeah, I’m an affiliate – I’m proud to stand with this offer!”).

This can take a lot of time to do properly, but believe me, the results are worth it!

The last thing that you should be split testing is something that many affiliates overlook altogether, and that is your incentive offer.

An incentive is something that you offer so that people buy through your affiliate link, as opposed to going directly to the merchant, or going through somebody else’s link. This is particularly valuable during a launch, when your prospects are likely to be hearing about the offer from a lot of other people.

Here are some of the things that you could consider offering as an incentive to people who buy through your link:
• Free or discounted access to one of your products
• Some free consulting time with you
• Access to an exclusive webinar that you will put on
• A portion of your affiliate commission, thereby reducing the effective price of the offer
• There are many other ideas… use your imagination!

The importance of an incentive can’t be over-stated – especially in an affiliate-saturated market, it can make all the difference.

Now, after reading this post, you should be ready to go out and split test to your heart’s content. But before you do that, I have two warnings to leave you with…

Some people think of split testing as being akin to panning for gold – you grab a big chunk of dirt, and hope there’s something valuable in there.

So they test every random thing without any rhyme or reason, until they arrive at a combination better than what they’re already running.

This might work if you’ve got the traffic of a Google or Yahoo!, but I’m assuming that you don’t (and even if you did, it isn’t the smartest way to do things).

Your split testing should be planned and intentional; think about what is likely to have the most impact on your audience, and there for yield the best results.

If you’re not sure where to start, then use a framework to track your audience through the conversion process, to see where you need to start first – or ask someone you trust to weigh in and give you some advice.

After reading a post like this one, you might feel the urge to make a long list of things you want to test, and then create a new campaign implementing all of those tests.

Resist that urge!

The key to split testing is to isolate variables – in other words, you want to test one thing at a time, so that you know what is responsible for any changes that you observe.

Order your list by priority of what you think will make the most difference, and then test one thing at a time, until you are confident that the results are statistically significant (as described above – you can use free split test checkers to make sure that this has been accomplished).

So plan out your tests. Rank them by priority.

And start testing!

About the Author

Danny Iny is an author, strategist, serial entrepreneur, and proud co-founder of Firepole Marketing, the training program that turns non-marketers into expert marketers. Visit his site today to download a free split test checker, or follow him on Twitter @DannyIny.

Take a look at these related posts:

Testing, Testing…The Low-Cost Guide to Getting Started in PPC MarketingThe Low-Cost Guide to Getting Started in PPC Marketing: Part 2The Low-Cost Guide to Getting Started in PPC Marketing: Part 3The Ultimate Internet Marketing Shortcut
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

GOLONGAN BUAH MERAH

Posted on 27 August 2011.

GOLONGAN BUAH MERAH

buah merah

Sari atau minyak buah merah secara testimonial atau empiris mampu menyembuhkan aneka penyakit berat, seperti kanker, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, asam urat, bahkan HIV/AIDS. Testimoni tersebut ternyata telah membuat banyak orang salah pengertian, bahwa produk sari buah merah adalah obat yang mampu mengobati segala penyakit, sehingga tidak sedikit penderita penyakit maut yang penasaran berusaha keras untuk mendapatkan, kemudian mengonsumsinya. Apalagi didukung oleh promosi beberapa oknum produsen dan pedagang yang mengklaim bahwa sari buah merah produksi mereka adalah obat.

Memang ada produsen atau pedagang yang menyatakan bahwa sari buah merah bukan obat, melainkan suplemen yang bisa membantu proses penyembuhan suatu penyakit. Persoalannya, jika tidak ada informasi yang memadai, masyarakat atau konsumen tetap saja gamang dalam membedakan pengertian antara obat (terutama obat tradisional) dan suplemen. Terlebih lagi hingga saat ini di negara-negara ASEAN belum ada standardisasi obat tradisional dan suplemen.

Definisi obat dan suplemen secara sederhana bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam kamus tersebut, kata “obat” (dalam kaitannya dengan farmasi atau farmakologi) diartikan sebagai “bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit“. Sementara itu, “suplemen” diartikan sebagai “tambahan” atau “sesuatu yang yang ditambahkan untuk melengkapi”. Karenanya, dalam dunia kesehatan atau pengobatan, kedua kata tersebut dibedakan secara jelas.

buah merah

Obat termasuk golongan pharmaceutical dan suplemen yang merupakan makanan tambahan digolongkan sebagai nutraceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji efektivitasnya secara klinis mengikuti serangkaian prosedur, suplemen ini khasiatnya tidak perlu dibuktikan melalui uji klinis. Lebih lanjut, Dr. Elvina Karyadi, MSc, ahli gizi masyarakat pada SEAME0-Tropmed. Universitas Indonesia menyatakan bahwa sampai saat ini jenis nutraceutical boleh dijual secara bebas, tetapi tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit seperti halnya obat-obatan. Di Indonesia suplemen dimasukkan dalam golongan makanan, bukan obat. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 329/Menkes/ Per/XII176 menyatakan bahwa makanan sebagai barang yang untuk dimakan dan diminum. tetapi bukan sebagai obat.

Selama ini pihak-pihak yang bisa memproduksi suplemen makanan adalah industri farmasi, industri makanan (khususnya untuk suplemen dengan bahan sediaan cairan seperti minuman berenergi), sena industri obat tradisional yang sudah bersertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB). Sementara itu, syarat dari suatu suplemen yang bisa diedarkan di antaranya menggunakan bahan yang diizinkan, didukung hasil penelitian, diproduksi oleh industri yang sudah CPOB. tidak mengandung kontaminan. sena label kemasannya memuat informasi yang jelas dan lengkap.

Suplemen merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi. Bisa dalam bentuk kapsul, kapsul lunak. tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap prima. Sebagai pelengkap, suplemen bukan diartikan sebagai pengganti atau substitusi makanan sehari-hari, melainkan sebagai makanan tambahan yang berfungsi melengkapi.

Dalam membantu proses penyembuhan penyakit kronis atau akut tertentu, selain obat-obatan dari dokter, suplemen juga bisa dimanfaatkan. Bahkan. bagi penderita yang dirawat di rumah sakit dengan keadaan gizi kurang, suplemen diperlukan sebagai penunjang pemulihan dan penyembuhan. Meskipun demikian, pemanfaatan suplemen harus selalu dikonsultasikan dengan dokter karena penggunaan yang tidak tepat dikhawatirkan bisa menyebabkan gangguan penyerapan obat-obatan tertentu atau interaksi antara obat dan suplemen akan menimbulkan efek yang merugikan.

Dari definisi dan keterangan di atas, meskipun buah merah secara testimonial (empiris) mampu menyembuhkan aneka penyakit, masih digolongkan sebagai suplemen. terutama karena belum ada uji klinis dan penelitian yang memadai untuk dikategorikan sebagai obat. Dengan demikian, konsumen atau masyarakat diharapkan menyadari sepenuhnya keberadaan produk-produk dari buah merah ini, sehingga di kemudian hari tidak merasa dirugikan.

Pro & kontra buah merah: pendapat pakar dan praktisi Oleh Redaksi AgroMedia Pustaka

Foto/Gambar
pinsme
indonetwork

Pilihan Pengobatan Terapi Herbal Kanker paru-paru
Terapi herbal untuk penderita kanker paru-paru dapat dibuatkan racikan herbalnya dan disesuaikan dengan kondisi penderita kanker paru-paru...HYPOTHERMIA : Menurunnya Suhu Tubuh
enurunan suhu tubuh ini bisa mengakibatkan kematian. Pada penderita hypothermia ringan mungkin akan mempunyai tekanan darah, denyut nadi dan pernafasan yang normal. Akan tetapi, masih bisa dikenali ge...Peredaran Darah (Vaskularisasi) di Otak.
Meskipun terjadi penurunan tekanan darah sistemik sampai 5o mmHg, autoregulasi arteri di otak masih mampu memelihara aliran darah ke otak tetap normal. Batas atas tekanan darah sistemik yang masih dap...Langkah Pencegahan Pertama OSTEOPOROSIS
Konsumsi alkohol dalam jumlah kecil atau sedang tidak mempunyai efek negatif pada tulang. Sebaliknya, alkohol dalam jumlah kecil sebenarnya dapat meningkatkan massa tulang mungkin karena alkohol menin...Komplikasi diabetes mellitus
komplikasi kronis meliputi komplikasi mikrovaskuler (komplikasi di mana pembuluh-pembuluh rambut kaku atau menyempit sehingga organ yang seharusnya mendapatkan suplai darah dari pembuluh-pembuluh ters...
Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...

Seven Easy Ways To Instantly Power Up Your Copy

Written By: Tina Lorenz, Guest Author

As a direct response copywriter, marketing strategist, and mentor, I find a lot of marketers get frustrated and intimidated when they begin writing copy for their business. Maybe you feel that way sometimes too.

The good news is–even if you are brand new to marketing, there are simple steps you can take to instantly improve the power and effectiveness of your copy.

So let’s get to it…

Your headline has to blend benefits and curiosity. And it has to pack a punch, because you only have 7-8 seconds to grab your prospect’s attention.

The whole purpose of your headline is actually quite simple—it’s to get you to read the next line. So before you run screaming into the night over headlines, remember all you really need to do is entice your prospect to read the next line.

For example, if you wanted to write a headline brimming with both benefit and curiosity for an acne product, you might start with “7 Ways To Rid Yourself Of Acne In Time For The Prom.” Or if your product worked super fast and this were true, you could say “How To Clear Up Your Acne In 7-Days Or Less.”

If that were an accurate depiction of your product, and you were a prospect with acne, a headline like this would certainly grab your attention and pull you into the copy.

Of course the headline needs to be relevant to the truth of your product. You don’t just make things up to create a headline. So how do you get started?

There is something in copywriting we call “swiping” and it’s not unethical in any way if you do it correctly. It’s not plagiarizing—it’s borrowing concepts that are proven to work as headlines, and adjusting them to make them your own.

For example, the acne headline above could be changed to “How To Lose 5 Pounds In 7-Days Or Less”—you’re taking the basic premise of a compelling headline and “tweaking” it to fit your product.

You might be wondering where you find proven headlines you can use as inspiration—and there’s a very rich resource at your fingertips: Magazines.

Every time you are standing in line at the grocery store, you are surrounded with proven and tested headlines on all the major magazines. While you might be embarrassed to be seen buying it, The National Enquirer has some of the best headline writers around. Other fantastic resources are Oprah, Prevention, Men’s Health—the list goes on and on. A fast way to have a treasure chest of headline ideas is simply to go to magazines.com and start rummaging around.

Bookstores like Barnes & Noble are another valuable resource, as are book titles and chapter titles at Amazon.com. Just dial up the volume on your marketing brain, and keep your eyes open. There are ideas all around you for compelling headlines.

I challenge you to go through your copy today and do this one thing: Remove most of the exclamation points.

People often think, “OK, I’m going to make a lot of energy in this! I’m very excited! I’m going to talk like this all the way through my sales material to make my point! And the way I’m going to do it is I’m going to put lots and lots and lots of exclamation points!!!”

Seriously, do you actually talk this way? No, not really.

So be ruthless about taking them out—slash and burn your way through your copy. Don’t worry that you’re going to take the energy away. Too many exclamation points ramp up the hype and hard sell, which ultimately increases skepticism in the mind of your prospect.

Save these tiny emphasis points for when they really count—for those times when you have an especially important or energized statement you want to emphasize.

Even if it feels weird to do it, go through your materials, take them out, and reread your copy. I promise you will soon see and feel the amazing difference of this one simple strategy.

Another often overused “small but mighty” element of punctuation is the innocent looking question mark. It is very common for people who are just starting out to ask a lot of questions in their copy as their “conversational” element. They mistakenly think they are getting right into the mind of their prospect.

But what you end up with is something like this…

“Do you feel like this? Has this ever happened? Are you spiritual enough? Do you want this one or do you want that one? Do you want more money? Do you want less anxiety? Do you want me to quit asking you questions?

It is question after question after question. And quite frankly, it’s irritating.

There are several reasons not to ask numerous questions unless you are extremely skillful in writing copy, and you know your target audience like the back of your hand.

For one thing you cannot afford the wrong answer. If you’re saying “Do you ever feel like this?” And they say “NO!” you’re all done right there. If you needed “Yes” and they said “No”—they are already gone.

It can also feel like you’re the guest of honor at a painful inquisition. Your reader starts feeling nervous or anxious—“I have to answer this; I have to answer that; I might get it wrong and I hate being wrong.”

I call them dangerous questions because you can’t afford the wrong answer. So if you already have copy riddled with question marks and you’ve been quizzing people up one side and down the other—here’s the solution. Turn the questions into powerful statements.

For example, instead of saying, “Do you have lots of painful headaches?” You can turn it into a powerful statement like this: “If you are sick and tired of painful headaches, here is the solution.” You turn the question into a powerful statement.

A handy little tool for smoothing out your copy is the ellipsis; the dot-dot-dot can bridge the gap in your copy and keep your reader moving forward.

Unfortunately, the ellipsis is often overused, creating a choppy “stop and go” rhythm to your copy. You don’t want that to happen, because your goal is a smooth flow to the sale.

The correct use of an ellipsis is as a little “cliffhanger” to the next concept in your copy, or as a connector. Used correctly, the ellipsis increases the conversational tone of your copy.

Here are some effective connectors where your ellipsis shines…

In other words…
Let me explain…
Here’s what this is about…
Here’s what to do next…

Talk to one and you talk to all. So act like you’re talking to one person. If you have to put a picture of your Aunt Martha next to your computer because you’re writing about a solution for arthritis and Aunt Martha has painful, swollen knuckles–you talk directly to Aunt Martha.

And when you do that, you talk to all the rest of the Aunt Martha’s out there too. You do not talk to a crowd. When you write “we all,” “they all,” “everybody” and “everything” you’re talking to the masses. And there is no personal connection when you do that.

It’s “you and me baby”–I’m talking to you and you’re talking to me. That is exactly how you write it.

Be real. Be authentic. Be transparent.

But if you have trouble getting from Point A to Point B with a conversational tone, here is a very powerful tip for you.

Talk your copy. Speak it, record it, “talk it” to someone else. Pretend you’re going to tell your mom about this fantastic widget you have that gets people on track or motivated or gets rid of their headaches–whatever it might be. Say it exactly like you would chat with a friend or family member about the product. Share why you’re excited about it, and what it is going to do for them.

A lot of times people get very self-conscious in their copy, which kills the conversation. It’s almost like you’re standing over to the side watching yourself write this epic sales letter and feel pressured to make it very meaningful from the get-go.

Forget all that. Just say it straight out, write the darn thing, and don’t self edit. You can always fix it later. Let it go, talk it, write it and then fix it. It’s always easier to tone down your copy and bring the energy level down if you’re too hypey, have too many exclamation points or “shouting”. It’s a whole lot harder to try and breathe life into dull copy. So just go for the gusto and then fix it later.

Always remember you need to spell out what you want your prospect to do. This is your “call to action”. Quite simply, it is called “direct response marketing” because we want them to respond with a specific action.

Keep in mind this is not an exercise in creative writing. You are SELLING. You want them to DO something.

But keep things simple—both for you and your prospect. Too many choices clutter people’s minds. And confused minds do not buy.

So don’t say “We have it in pink, purple, yellow, white, and green—and we have platinum, silver, gold, bronze levels, and then there’s the freebie…and you can pay in one payment, 3 payments, 6 payments, or on lay-away!”

It’s too many things for them to think about, and people don’t like to make the wrong decision. So if they are confused, they simply won’t make any decision at all.

Be very concise about what you have for them and give them a clear path to the sale or action. If you have more than one option to choose from, number them—list them sequentially. This isn’t the time to get creative or leave anything to doubt. This is all about an organized offer, laid out as literally as 1-2-3.

Use formatting to set your offer components apart. For example, you can use bold font for each number, bullet points, and spacing between elements.

You want a smooth flow to the sale or lead generation. Whatever your goal is, you want to clear away any obstacles and make it very easy for your prospect to successfully take action.

I do this for every single element of copy I write. And you should too.

Here’s why. If you cannot successfully read your own copy aloud without stumbling over the words, feeling confused about what you just said, or even falling asleep at the wheel—something is wrong with your copy.

As you read it to yourself, or even better to a willing participant, you will definitely find the rough spots, points of confusion, and even typos. Keep a pen in hand as you go, mark the copy as you find the problem areas, and keep going. Then go back and smooth things out.

I even print out everything I write (yes, I recycle!), literally holding the pages in hand to read aloud. Keep in mind your prospect may do this too—and you want to see what THEY see.

Not only will you find the weak spots in your copy—you will also have a complete visual of how the copy flows. If there is too much dense copy on a page, you can break it up with bullet points, subheads, and more “white space” making it easier to read and comprehend.

Creating compelling copy is an art, and there is so much more we could discuss.
But even with these seven simple strategies, you can instantly power up your copy and effectiveness. If you already outsource your copy, this will also help you gain more clarity about the necessary foundation you want for all of your marketing.

About the Author


Tina Lorenz is called the “Queen of Copy” and “Millionaire Maker” because of her multi-million dollar online launches. Watch her free marketing videos at www.authentic-copy.com

Take a look at these related posts:

7 Critical Elements of Sizzling Salesletter Copy: Part 17 Critical Elements of Sizzling Salesletter Copy: Part 27 Critical Elements of Sizzling Salesletter Copy: Part 3The Secrets of Writing Sales Copy That ConvertsThe Power of Networking
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Cara Memasukkan data ke dalam area terpilih di Program Excel

Posted on 30 August 2011.

Cara Memasukkan data ke dalam area terpilih di Program Excel

Memasukkan data excel

Misalnya dalam Excel Anda ingin memasukkan data ke dalam sel A1 sampai C4. Berkemungkinan anda akan mulai dengan sel A1. lalu melompat ke dalam kolom di bawahnya dengan menekan tombol [Enter], tetapi kemudian pada saat ingin berpindah kolom harus menggunakan tombol kursor untuk dapat mencapai sel B1.

Namun cara ini dapat lebih mudah lagi. Jika Anda sebelumnya telah mengetahui ke dalam sel mana memasukkan datanya, tandai saja sel-sel tersebut. Kemudian Excel akan berpindah ke dalam sel berikutnya yang ditandai pada setiap kali menekan tombol [Enter], tanpa sekalipun harus menggunakan tombol kursor.

Area-area sel itu tidak harus saling berkaitan satu sama lainnya. Jika Anda menekan terus tombol [Ctrl], Anda juga dapat turut memasukkan sel-sel yang tersebar ke dalam penandaan tersebut. Urutan di mana Anda menandai sel-sel tersebut, juga menentukan urutan di mana Excel akan melompati sel-sel.

Apabila Anda dalam sebuah tabel secara teratur memasukkan data ke dalam posisi yang sama, juga akan menguntungkan, jika area-area input ini didefinisikan. Untuk itu, sambil menekan terus tombol [Ctrl], tandailah semua sel yang akan dimasukkan ke dalam area input, dalam urutan dimana Anda akan melompatinya dan kemudian kliklah ke dalam kolom di sebelah kiri baris editing (lihat gambar).

Gantilah alamat selnya dengan sebuah nama, misalnya “AreaInput”. Dengan mengklik pada tanda segitiga hitam kecil yang ada di sebelah kanan kolom ini akan membuka semua nama area dan jika Anda memilih nama yang baru saja dimasukkan tadi, secara otomatis sel yang sama akan ditandai, seperti pada saat Anda memasukkan area tersebut.

Memasukkan data di program excel

Cara yang telah ditentukan sebelumnya: Apabila sebelumnya telah ditetapkan ke dalam sel-sel mana data akan dimasukkan. Excel dapat diinstruksikan untuk melompati sel-sel tersebut secara berurutan.

90 Tip & Trik Excel Chip Oleh Tim Chip

Foto/Gambar
achmaddimyati0912000217.blogspot

keuntungan perencanaan keuangan
Adanya perencanaan keuangan bagi keluarga akan memberikan gambaran sebenarnya yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Para pihak akan melaksanakan kehidupan sesuai yang direncanakan melalui pe...Mengenali Risiko Penyakit Jantung Koroner
Secara statistik, seseorang dengan faktor risiko kardiovaskular akan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menderita gangguan koroner dibandingkan mereka yang tanpa faktor risiko. Semakin banyak f...Mengkomposisi Foto
Sekalipun gambar mungkin Anda komposisi sempurna di lubang pengamat, lubang pengamat tidak mempunyai rasio sebanyak cetakan ukuran standar. seperti 4" x 6" atau 8" x 10". Ini berarti Anda harus memoto...FAKTOR RISIKO KANKER PARU-PARU
Perokok pasif juga merupakan faktor risiko dengan 25% peningkatan Faktor Resiko Kanker Paru-paru jika pasangannya merokok, sementara orang yang terekspos asap rokok di lingkungan kerja risikonya menin...KEADILAN NABI MUHAMMAD SAW.
Dengan tidak berpikir panjang lagi setelah menerima permintaan tersebut, Usamah bin Zaid dengan segera menghadap Nabi saw. dan mengemukakan segala yang diharapkan oleh orang-orang yang meminta pertolo...Kata Kunci: AreaInput, Memasukkan data, Program Exel, tabel, tombol kursor


Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...

Announcing the ClickBank Exchange!

ClickBank is excited to announce and invite you to the first ever ClickBank Exchange! The ClickBank Exchange is an Internet marketing conference that will take place on August 19th-20th at the Crowne Plaza Times Square in New York, NY. Our event will be action packed, with two days of high level educational content and networking opportunities.

An amazing collection of speakers and panelists has been assembled to teach you the strategies and shortcuts to building your digital empire. We’ve gathered a mix of industry leaders and under-the-radar marketing “ninjas” to share the specific tricks, as well as the business philosophies, that have helped them dominate the Internet marketing industry. Here are some of the many topics we’ll be covering at the Exchange:

Keynote panel: How to build your Internet marketing empireThe latest SEO tips & tricks from the CEO of SEOMozThe secrets of killer copywriting that really convertsHow to drive massive amounts of free, qualified traffic through FacebookHow to be a marketing rockstar and get raving fansAnd much more!

In this day and a half of inside information guests will get real time cash creation secrets from the top Internet marketing millionaires that ClickBank has assembled. The speaker line-up includes:

Gary VaynerchukYanik SilverJoe PolishChris FarrellRand FishkinRyan LeeMarc OstrofskyJeff SiegelMike HillJoe Sugarman

And the list doesn’t end there! Discover the full lineup here.

ClickBank Exchange attendees are sure to learn more money-making techniques at this event than at any other event this year.

Click here for more information and to register today!

Take a look at these related posts:

ClickBank Connects with its Network at Affiliate Summit WestClickBank Giving Away 5 Gold Passes to Affiliate Summit East!Tips to Becoming a Successful Internet MarketerThe Ultimate Internet Marketing ShortcutClickBank Exchange 2011 Recap: A Look Into the Future of Internet Marketing
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Selasa, 30 Agustus 2011

MELAWAN EGOISME DALAM DIRI

Posted on 30 August 2011.

MELAWAN EGOISME DALAM DIRI

egoisme

Manusia cenderung egoistik, mementingkan diri sendiri. Egoisme merupakan suatu kejahatan dan dipandang sebagai pelanggaran moral karena ia selalu mengabaikan kepentingan orang lain. Egoisme membuat manusia jauh dari kebenaran dan menyimpang dari petunjuk Tuhan. Egoisme, dengan demikian, dapat dipandang sebagai penjara (belenggu) bagi manusia.

Dalam bahasa agama, ego atau egoisme itu dinamai hawa nafsu. Perkataan hawa nafsu berasal dari kata Arab. Hawa berarti keinginan dan al-nafs berarti diri manusia atau kecenderungan dalam diri manusia. Jadi, hawa nafsu berarti kecenderungan dalam diri manusia untuk selalu mengikuti hal-hal yang buruk.

Oleh karena itu, manusia disuruh melawan dan mengendalikan hawa nafsu. Usaha manusia dalam perjuangan melawan hawa nafsu ini tentu bertingkat-tingkat, tergantung pada kemampuan dan kekuatan imannya. Dalam buku Mizan al-Amal, Imam Ghazali menyebutkan tiga tingkatan manusia dalam masalah ini.

Pertama, orang yang sepenuhnya dikuasai oleh hawa nafsunya dan tidak dapat melawannya sama sekali. Ini merupakan keadaan manusia pada umumnya. Dengan begitu, ia sungguh telah mempertuhankan hawa nafsunya seperti dimaksud ayat ini, “Maka, pernahkah kamu melihat orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya.” (Al-Jatsiyah: 23).

Kedua, orang yang senantiasa dalam pertarungan melawan hawa nafsu. Pada suatu kali ia menang dan pada kali yang lain ia kalah. Kalau maut merenggutnya dalam pertarungan ini, maka ia tergolong mati syahid. Dikatakan demikian, karena ia sedang dalam perjuangan melawan hawa nafsu sesuai perintah Nabi saw, “Berjuanglah kamu melawan hawa nafsumu sebagaimana kamu berjuang melawan musuh-musuhmu.” Ini merupakan tingkatan manusia yang tinggi di bawah para nabi dan wali-wali Allah.

Ketiga, orang yang sepenuhnya dapat menguasai dan mengendalikan hawa nafsunya. Inilah orang yang mendapat rahmat Allah, sehingga terjaga dan terpelihara dari dosa-dosa dan maksiat. Menurut Ghazali, ini merupakan tingkatan para nabi dan wali-wali Allah. Dalam perjuangan melawan hawa nafsu, menurut Ghazali, manusia dituntut ekstra hati-hati dan waspada secara terus-menerus, supaya ia jangan tertipu (ghurur). Kata Ghazali, banyak orang merasa telah bekerja dan berjuang untuk agama, nusa, dan bangsa, padahal sesungguhnya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri dan untuk memuaskan egonya.

Sikap waspada juga diperlukan karena sering timbul kerancuan (iltibas) antara perintah akal (kebaikan) dan nafsu (keburukan). Berbeda dengan nafsu, akal secara umum menyuruh manusia kepada kebaikan. Namun, suatu saat kita bisa ragu-ragu dan tidak mampu mengidentifikasi dan menetapkan pilihan. Wallahu a’lam. ( A Ilyas Ismail )

Seratus cerita tentang akhlak Oleh Penerbit Republika

Foto/Gambar
tanahrumput.blogspot

Shaum : Asal kata Puasa
Sebagai informasi saja, nih. Sebenarnya, kalau kita lihat asal kata, arti dan makna shaum ternyata beda banget dengan kata puasa, lhol Ternyata, puasa itu berasal dari bahasa Sanskerta (India) yaitu a...Kisah Muallaf ” Dr. Antonius Sina Kumanireng
Sejak kecil, saya telah dipersiapkan menjadi calon pendeta yang diharapkan menjadi penyebar agama di kampung halaman. Karena itu, saya pun sejak kecil bekerja sebagai tukang pukul lonceng gereja. Mesk...Lioe Ming Yen (H. Moch.Yusuf Bambang Sujanto)
Meskipun aku menganut suatu agama, namun kehidupan sehari-hari amat jauh dari nilai-nilai agama. Saya termasuk play boy kelas kakap yang terus menerus melakukan kemaksiatan. Pilihan saya untuk masuk I...
Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...

Kamis, 18 Agustus 2011

MAKAN DAN MINUM : ADAB DALAM ISLAM

Posted on 15 August 2011.

MAKAN DAN MINUM : ADAB DALAM ISLAM

ADAB SAAT MAKAN DAN MINUM

Dalam sebuah hadis diriwayatkan, bahwa ketika Rasulullah saw melihat salah seorang cucunya mengambil makanan dengan tangan kirinya, beliau memberikan nasihat, “Makanlah dengan menyebut nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang paling dekat darimu.” (HR Bukhari Muslim).

Ajaran Islam adalah ajaran yang mulia dan sempurna. Tidak hanya urusan bernegara dan berpolitik yang norma dan akhlaknya telah ditetapkan oleh Islam, tetapi juga soal mengonsumsi makanan dan minuman. Ini membuktikan, bahwa kualitas spiritual seorang Muslim tidak hanya dinilai dari semangatnya dalam memperjuangkan politik yang bersih dan beradab, tetapi juga dinilai dari kesempurnaan akhlaknya dalam mengonsumsi makanan dan minuman.

Paling tidak, ada tiga poin penting berkenaan dengan akhlak mengonsumsi makanan dan minuman.

Pertama, berdoa dengan menyebut nama Allah ketika hendak memulai makan dan minum. Ini mengandung pengertian, bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia sesungguhnya adalah karunia Allah yang harus disyukuri. Ketika nama Allah disebut oleh orang yang hendak makan dan minum, berarti ia mengharap berkah dari makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.

Kedua, menggunakan tangan kanan ketika makan dan minum. Dalam Islam, kanan adalah simbol kebajikan yang mengandung nilai terpuji. Karena itu, Rasulullah saw senantiasa membiasakan yang kanan (al-tayainun) dalam setiap aktivitas kesehariannya, baik yang berhubungan dengan ibadah maupun akhlak. Secara kontekstual, pembiasaan tangan kanan dalam makan dan minum ini dapat dimaknai pula sebagai perintah untuk selalu mendapatkan makanan dan minuman dengan cara yang baik dan terpuii.

Makanan dan minuman harus mengandung kehalalan sempurna. Rasulullah saw bersabda, “Daging apa saja dalam tubuh manusia yang tumbuh dari makanan yang tidak halal, maka neraka lebih pantas baginya.”

Ketiga, mengutamakan makanan atau minuman yang paling dekat. Adalah sangat indah dan santun ketika seorang Muslim lebih mengutamakan makanan yang paling mudah diraihnya daripada yang jauh dan sulit diraihnya walaupun lebih lezat dan menarik. Akhlak ini sesungguhnya mengandung esensi, bahwa setiap Muslim dilarang bersikap tamak dan serakah sehingga selalu mengharap sesuatu yang tidak dimilikinya.

Setiap Muslim diperintahkan untuk selalu menghiasi dirinya dengan sifat qana’ah, yaitu menerima dan merasa cukup sekaligus mensyukuri apa yang dimilikinya sebagai nikmat dari Allah. Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan melimpahnya harta dan Benda, melainkan adalah kekayaan jiwa.” (HR Abu Ya’la). ( Muhammad Irfan Helmy )

Seratus cerita tentang akhlak Oleh Penerbit Republika

Foto/Gambar
pastijasin.blogspot

Larangan Bertato, Mencabut Bulu Wajah dan Pangur Gigi
Al-Falj (pangur gigi) yaitu menjauhkan jarak antara gigi atas dengan gigi bawah. Biasanya dilakukan oleh orang tua yang usianya sudah lanjut, dilakukan untuk bisa tetap awet muda serta memperindah gig...DUA PERISTIWA PENGACAUAN TERHADAP NABI MUHAMMAD SAW.
setelah Nabi saw. menyelesaikan urusan harta rampasan perang sebagaimana tersebut dalam pembahasan terdahulu, ketika itu ada seorang laki-laki dari golongan munafikin yang berkata kurang baik terhadap...PERINGATAN NABI MUHAMMAD SAW KEPADA KAUM ANSHAR
Setelah perkataan-perkataan yang demikian itu didengar oleh Sa'ad bin Ubadah, kepala golongan Anshar, olehnya diperhatikan benar-benar. Setelah itu, ia berpendapat bahwa desas-desus atau perasaan-pera...ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG LENGKAP DAN UNIVERSAL
Manusia adalah khalifah di muka bumi. Islam memandang bahwa bumi dengan segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama....Kamus Tapsir Mimpi ( Lanjutan selesai )
56. Perkawinan: melambangkan bersatunya dua pihak, pendapat, dan prinsip dalam suatu kesepakatan.57. Perkosaan: secara harfiah berisi pertunjuk agar menghindari orang-orang yang gemar memaksakan k...
Artikel Yang Berhubungan Download Disini
Read More ...
Diberdayakan oleh Blogger.