Bagaimana Sukses Sampai menghasilkan Dollar ! Akan Saya Bocorkan Untuk Anda Sekarang !

ADSENSE link unit (728 X 15px) SPACE

Bagaimana Sukses Mendapatkan Penghasilan Tambahan Sebagai Affiliate Marketer Dari Clickbank Dengan Benar Klik Disini
Tampilkan postingan dengan label vulkanik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label vulkanik. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 September 2011

Debu vulkanik keluar dari Gunung Marapi

Gunung Marapi awal Agustus 2011(ANTARA/Iggoy el Fitra)
Ketinggian debu vulkanik bercampur dengan belerang yang dikeluarkan Gunung Marapi tersebut ada sekitar 150 hingga 200 meter,"
Bukittinggi, Sumbar (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berlokasi di daerah Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengeluarkan debu vukalkanik, Selasa (20/9) sekitar pukul 06.45 WIB.
Dari Pantuan ANTARA terlihat dari jauh puncak Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik, kumpulan asap hitam terlihat dari daerah Bukittinggi, Selasa.
Andi warga Bukittinggi, mengatakan dirinya mendengar ada suara letusan, mengira suara letuasan terus berasal dari kendaraan."Ketika keluar rumah melihat dari jauh, Gunung Marapi mengeluarkan asap hitam," katanya.
Petugas pengamatan Gunung Marapi Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) , Ujang mengakui, sekarang ini Gunung Marapi kembali mengeluarkan debu vulkanik yang bercampur belerang dari puncaknya.
"Ketinggian debu vulkanik bercampur dengan belerang yang dikeluarkan Gunung Marapi tersebut ada sekitar 150 hingga 200 meter," katanya.
"Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik sejak bulan Agustus hingga sekarang ini sudah lebih dari 15 kali terjadi," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat di berada di sekitar kawasan Gunung Marapi agar selalu meningkatkan kewaspadaan, mengingat adanya pergerakan Gunung Merapi melalui semburan debu vulkanik. Sekarang ini masih pada status Gunung Marapi waspada level II.
"BGPVMB masih menetapkan status gunung waspada level II. Masyarakat dan pendaki masih dilarang melakukan pendakian sampai tiga kilometer dari puncak," katanya.(KR-ZON) Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
176 anak di jabar terinfeksi HIV/AIDS176 anak di Jawa Barat  terinfeksi HIV/AIDS karena tertular dari sang ibu. Angka  tersebut berdasarkan data ...
Wapres serahkan penghargaan WTP kepada Kepala BNP2TKI Wakil Presiden Boediono menyerahkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan kepada ...
Pameran kain unik dari kulit pohon beringin Museum Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi tuan rumah Pameran Bersama Aneka Kain Nusantara 2011 memamerkan tiga ...
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Rabu, 14 September 2011

Gempa vulkanik terjadi di gunung Lewotobi Perempuan

Ende, Flores (ANTARA News) - Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi menyatakan gempa vulkanik dan tremor hingga saat ini terus terjadi di Gunung Lewotobi Perempuan di Kabupaten Flores Timur sehingga statusnya masih tetap waspada.

"Pos pemantau gunung api mencatat gempa vulkanik terus meningkat menjadi rata-rata 26 kali perhari, sedangkan gempa tremor terus terjadi sehingga warga diimbau tetap waspada," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Bernadinus Tobi ketika dihubungi melalui telepon dari Larantukan, Flores Timur, Minggu malam.

Ia mengatakan hal tersebut terkait perkembangan peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan sejak ditingkatkan statusnya dari normal menjadi waspada pada 31 Agutus 2011.

"Sejak meningkatnya status dari normal ke waspada pada 31 Agustus 2011, Gunung Lewotobi Perempuan di Kabupaten Flores Timur terus menimbulkan gempa vulkanik dan tremor," katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya peningkatan aktivitas tiga gunung berapi di Nusa Tenggara. Dua di antaranya terdapat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kedua gunung itu adalah Gunung Lewotobi Perempuan di Flores Timur yang menunjukkan peningkatan aktivitas sehingga dinaikkan menjadi waspada pada 31 Agustus 2011 pukul 15.00 WITA.

Peningkatan status ini karena adanya peningkatan gempa vulkanik yang biasanya rata-rata lima kali, sekarang terekam rata-rata 24 kali gempa vulkanik.

Bernadinus Tobi menambahkan, pantauan visual pos yang terletak di Dusun Bawalatan, Kecamatan Wulanggitang, dalam beberapa hari terakhir menunjukkan masih terlihat asap tipis yang menyelimuti kawah gunung.

Gunung Lewotobi Perempuan ini juga memiliki karakter khusus yakni terdapat kubah lava dalam kawah gunung.

Ia mengatakan karakter ini berpeluang besar mengeluarkan abu vulkanik jika terjadi letusan, karena itu harus diwaspadai oleh warga di delapan desa yangberada di sekitar kaki gunung tersebut.

"Warga delapan desa yang diimbau waspada itu anatara lain Desa Riang Rita, Nuri, dan Nobo Konga di Kecamatan Ile Bura, serta Desa Hokeng Jaya/Klatanlo, Duli Pali, Nawa Kote dan Boro di Kecamatan Wulanggitang," katanya.

Menurut dia, meski pada malam 31 Agustus sempat terjadi kepanikan dan warga sempat mengungsi ke jalan, namun hingga kini masyarakat masih beraktivitas di rumah mereka.

"Warga mengaku masih takut karena selama 86 tahun gunung ini belum pernah meletus setelah terjadi letusan eksplosif pada 1935," katanya.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur saat ini mempersiapkan skenario mengevakuasi warga yang bermukim di lereng Gunung Lewotobi untuk menghindari bahaya jika terjadi letusan.  (ANT-084/E005/K004) Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Seskab: universitas bukan kancah politik untuk pemakzulanSekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) dan bekas Ketua Dewan ...

Biofarma produksi vaksin halal dan berkualitas Biofarma berkomitmen menjadi satu-satunya produsen vaksin halal dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia untuk ...

Batasi penjualan Dextro, rawan disalahgunakanPemilik apotek di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, agar membatasi penjualan obat-obatan dosis tinggi untuk sesak ...


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...
Diberdayakan oleh Blogger.