Bagaimana Sukses Sampai menghasilkan Dollar ! Akan Saya Bocorkan Untuk Anda Sekarang !

ADSENSE link unit (728 X 15px) SPACE

Bagaimana Sukses Mendapatkan Penghasilan Tambahan Sebagai Affiliate Marketer Dari Clickbank Dengan Benar Klik Disini
Tampilkan postingan dengan label gunung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gunung. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 September 2011

Gempa vulkanik terjadi di gunung Lewotobi Perempuan

Ende, Flores (ANTARA News) - Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi menyatakan gempa vulkanik dan tremor hingga saat ini terus terjadi di Gunung Lewotobi Perempuan di Kabupaten Flores Timur sehingga statusnya masih tetap waspada.

"Pos pemantau gunung api mencatat gempa vulkanik terus meningkat menjadi rata-rata 26 kali perhari, sedangkan gempa tremor terus terjadi sehingga warga diimbau tetap waspada," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Bernadinus Tobi ketika dihubungi melalui telepon dari Larantukan, Flores Timur, Minggu malam.

Ia mengatakan hal tersebut terkait perkembangan peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan sejak ditingkatkan statusnya dari normal menjadi waspada pada 31 Agutus 2011.

"Sejak meningkatnya status dari normal ke waspada pada 31 Agustus 2011, Gunung Lewotobi Perempuan di Kabupaten Flores Timur terus menimbulkan gempa vulkanik dan tremor," katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya peningkatan aktivitas tiga gunung berapi di Nusa Tenggara. Dua di antaranya terdapat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kedua gunung itu adalah Gunung Lewotobi Perempuan di Flores Timur yang menunjukkan peningkatan aktivitas sehingga dinaikkan menjadi waspada pada 31 Agustus 2011 pukul 15.00 WITA.

Peningkatan status ini karena adanya peningkatan gempa vulkanik yang biasanya rata-rata lima kali, sekarang terekam rata-rata 24 kali gempa vulkanik.

Bernadinus Tobi menambahkan, pantauan visual pos yang terletak di Dusun Bawalatan, Kecamatan Wulanggitang, dalam beberapa hari terakhir menunjukkan masih terlihat asap tipis yang menyelimuti kawah gunung.

Gunung Lewotobi Perempuan ini juga memiliki karakter khusus yakni terdapat kubah lava dalam kawah gunung.

Ia mengatakan karakter ini berpeluang besar mengeluarkan abu vulkanik jika terjadi letusan, karena itu harus diwaspadai oleh warga di delapan desa yangberada di sekitar kaki gunung tersebut.

"Warga delapan desa yang diimbau waspada itu anatara lain Desa Riang Rita, Nuri, dan Nobo Konga di Kecamatan Ile Bura, serta Desa Hokeng Jaya/Klatanlo, Duli Pali, Nawa Kote dan Boro di Kecamatan Wulanggitang," katanya.

Menurut dia, meski pada malam 31 Agustus sempat terjadi kepanikan dan warga sempat mengungsi ke jalan, namun hingga kini masyarakat masih beraktivitas di rumah mereka.

"Warga mengaku masih takut karena selama 86 tahun gunung ini belum pernah meletus setelah terjadi letusan eksplosif pada 1935," katanya.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur saat ini mempersiapkan skenario mengevakuasi warga yang bermukim di lereng Gunung Lewotobi untuk menghindari bahaya jika terjadi letusan.  (ANT-084/E005/K004) Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Seskab: universitas bukan kancah politik untuk pemakzulanSekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) dan bekas Ketua Dewan ...

Biofarma produksi vaksin halal dan berkualitas Biofarma berkomitmen menjadi satu-satunya produsen vaksin halal dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia untuk ...

Batasi penjualan Dextro, rawan disalahgunakanPemilik apotek di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, agar membatasi penjualan obat-obatan dosis tinggi untuk sesak ...


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Senin, 12 September 2011

Aktivitas gunung api Anak Ranaka relatif normal

Manggarai, Flores (ANTARA News) - Bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur Christian Rotok mengatakan, aktivitas gunung api Anak Ranaka saat ini relatif normal, sehingga belum perlu melakukan evakuasi terhadap warga yang bermukim di kaki gunung yang dikenal dengan nama Namparnos itu.

"Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Manggarai dan Tim Pemantau aktivitas gunung api di wilayah ini, menyebut aktivitas vulkanik gunung api itu dalam keadaan normal, sehingga belum perlu dilakukan evakuasi kecuali langkah antisipasi," kata Bupati Rotok melalui telepon genggamnya di Ruteng, Minggu.

Ia mengatakan hal itu, menanggapi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya yang meminta Bupati Manggarai dan Flores Timur menyiapkan langkah antisipasi di lapangan menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Anak Ranakah dan Lewotobi.

Langkah antisipasi ini penting untuk menghindari kemungkinan meletusnya dua gunung berapi itu di ujung Timur dan barat Pulau Flores itu," kata Gubernur Frans Lebu Raya, di Kupang, Jumat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya peningkatan aktivitas tiga gunung berapi di Nusa Tenggara. Dua diantaranya terdapat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Bupati Rotok, sejak gunung anak Ranaka ditetapkan menjadi Waspada, pihak melalui BNPB Manggarai melakukan penyuluhan kepada warga yang menetap di lereng gunung api itu untuk selalu waspada dan melakukan tindakan penyelamatan apabila sesewaktu gunung tersebut meletus.

"Ada sekitar ribuan warga Desa Wae Rii Kecamatan Poco Ranaka yang tinggal dan menetap dilereng gunung api itu dan sudah diingatkan untuk selalu waspada terhadap aktivitas gunung itu demi keselamatan jiwa dan raga, jika terjadi bencana letusan," katanya.

Ia mengatatakan sudah berulang kali warga desa Wae Rii ini diminta untuk pindah dari lokasi saat ini, namun selalu gagal, karena warga sudah menyatu dengan lingkungan itu, meskipun selalu ada ancaman letusan gunung api itu.

Bupati yang saat ini memimpin daerah itu pada periode kedua itu mengatakan sudah melakukan langkah antisipasi dengan skenario penyelamatan.

"Pemerintah Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur sedang mempersiapkan skenario mengevakuasi warga yang bermukim di lereng Gunung Anak Ranaka untuk menghindari bahaya jika terjadi letusan.

"Sudah ada rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi letusan yang membahayakan penduduk di sekitar gunung," kata Bupati Manggarai, Christian Rotok.

Anak Gunung Ranaka yang disebut dengan nama Namparnos itu, berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan satu dari dua gunung berapi di Nusa Tenggara Timur yang sejak akhir Agustus 2011 ada peningkatan aktivitas.

Kedua gunung itu adalah Gunung Lewotobi Perempuan di bagian tenggara Pulau Flores Timur, NTT, yang menunjukkan peningkatan aktivitas sehingga dinaikkan menjadi waspada pada 31 Agustus 2011 pukul 15.00 WITA.

Sementara satunya adalah Gunung api Anak Ranakah, di Kabupaten Manggarai, ujung barat Pulau Flores dinaikkan statusnya menjadi waspada terhitung tanggal 26 Agustus 2011 pukul 15.00 WITA.

Kenaikan status itu disebabkan sejak Juni 2011 terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik dalam dan dangkal.

Pada 24 Agustus 2011, terekam 24 kali gempa vulkanik dalam dan 10 kali gempa vulkanik dangkal di Anak Ranakah. (ANT/K004) Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Banyak keluarga bergantung pada TKIKepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, menyatakan ...

Biofarma produksi vaksin halal dan berkualitas Biofarma berkomitmen menjadi satu-satunya produsen vaksin halal dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia untuk ...

Seskab: universitas bukan kancah politik untuk pemakzulanSekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) dan bekas Ketua Dewan ...


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Rabu, 07 September 2011

Warga panik status gunung Tambora siaga

Kami kaget ketika melihat `running text` salah satu TV swasta menyebutkan Tambora siap meletus,"
Dompu, NTB (ANTARA News) - Kabar tentang status siaga  Gunung Tambora di Kecamatan Pekat kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat membuat panik warga setempat.

"Kami sempat mau mengungsi ke tempat yang lebih aman namun batal kami lakukan setelah salah satu warga yang baru turun dari Tambora," kata Hasanuddin, Kepala Desa Pancasila Kecamatan Pekat, Dompu, saat dihubungi di Dompu, Kamis.

Desa Pancasila merupakan pemukiman terdekat dengan gunung yang pernah meletus pada tahun 1815 dan memakan banyak korban itu.

Hasanuddin mengatakan  beberapa kali mendengar  gemuruh. "Kami kaget ketika melihat `running text` salah satu TV swasta menyebutkan Tambora siap meletus," katanya.

Ahmaddin, warga Dusun Sila Dharma Desa Pancasila Kecamatan Pekat, mengatakan, ia sempat melihat kepulan asap putih pekat ke luar dari Tambora.

Saat ini warga setempat tetap  siap mengungsi bila  terjadi sesuatu terhadap gunung tersebut.
(ANT-232) Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Chairuman pertanyakan sikap Polri soal tersangka utamaKetua Komisi II DPR RI Chairuman Harahap mempertanyakan sikap Mabes Polri yang sampai saat ini belum menetapkan pelaku ...

Batasi penjualan Dextro, rawan disalahgunakanPemilik apotek di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, agar membatasi penjualan obat-obatan dosis tinggi untuk sesak ...

Serdadu Ceko sedang Militer Ceko menyusut hingga tinggal seperempatnya sejak Praha meninggalkan Komunisme dua dasawarsa lalu. Kini, mereka ...


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...
Diberdayakan oleh Blogger.