Bagaimana Sukses Sampai menghasilkan Dollar ! Akan Saya Bocorkan Untuk Anda Sekarang !

ADSENSE link unit (728 X 15px) SPACE

Bagaimana Sukses Mendapatkan Penghasilan Tambahan Sebagai Affiliate Marketer Dari Clickbank Dengan Benar Klik Disini
Tampilkan postingan dengan label Polisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Polisi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 September 2011

Polisi incar penulis "Twitter" terkait pemukulan wartawan

Seorang wartawan menunjukan akun Twitter @Gilang_Perdanaa yang menyatakan kepuasannya usai memukul wartawan, usai bentrokan di SMA 6 Bulungan, Jakarta, Senin (19/9). Akun Twitter yang diduga milik siswa SMA 6 Bulungan itu langsung berganti nama setelah mendapat sejumlah kecaman. (ANTARA/Fanny Octavianus)
Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Jakarta Selatan mengincar oknum penulis status pada jejaring sosial (Twitter) terkait insiden pemukulan terhadap wartawan saat bentrok dengan siswa SMA Negeri 6 Bulungan, Kebayoran Baru.
"Kita akan pilih kasus per kasus, termasuk pernyataan di Twitter yang namanya Gilang Perdana," kata Kepala Polrestro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Imam Sugiyanto di Jakarta, Senin (19/9) malam.
Imam mengatakan, penyidik akan mencari penyebab dan pelaku maupun korban pemukulan, termasuk pemanggilan terhadap Gilang Perdana yang diduga siswa yang memukul wartawan hingga terluka.
"Kalau memang dia (Gilang) mengatakan pemukul, perlu saksi untuk membuktikannya," ujar Imam seraya menambahkan teman Gilang juga harus bekerja sama menjadi saksi.
Namun Iman menyatakan penyidik akan memastikan terlebih dulu, apakah Gilang Perdana merupakan pelajar SMAN 6 Bulungan kepada pihak sekolah.
Perwira menengah kepolisian itu, menyebutkan penyidik juga akan menelusuri informasi adanya keterlibatan guru saat bentrokan antara siswa dengan wartawan.
Imam meminta masyarakat maupun wartawan yang memiliki bukti maupun data menyerahkan kepada petugas kepolisian, guna penyelidikan lebih lanjut.
Aksi bentrokan bermula saat puluhan wartawan tengah berunjuk rasa di SMA Negeri 6, terkait tindakan pengeroyokan siswa SMA 6 terhadap wartawan televisi Trans 7, Oktaviardi, Jumat (16/9).
Petugas sempat berupaya mengatsi keributan, namun jumlah siswa yang terlibat bentrok cukup banyak, sehingga polisi kewalahan.
Aksi tawuran melukai sedikitnya 10 orang wartawan dan tujuh orang siswa SMA Negeri 6 Bulungan, Jakarta Selatan.
Wartawan yang melapor, antara lain fotografer Kompas.com Banar Fil Ardi, fotografer Seputar Indonesia Yudistiro Pranoto, juru kamera Trans 7 dan fotografer Media Indonesia Panca Saukani.
Imam menambahkan pihak siswa yang juga menjadi korban pemukulan akan melaporkan wartawan yang diduga melakukan penganiayaan, Selasa (20/9).
"Besok (Selasa) diwakilkan guru akan melaporkan wartawan," tutur Imam. (T014/Z002) Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Debu vulkanik keluar dari Gunung MarapiGunung Marapi yang berlokasi di daerah Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali ...
Pemerintah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan setempat memperbanyak taman bacaan ...
176 anak di jabar terinfeksi HIV/AIDS176 anak di Jawa Barat  terinfeksi HIV/AIDS karena tertular dari sang ibu. Angka  tersebut berdasarkan data ...
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Cara polisi Cianjur atasi knalpot bising

ilustrasi knalpot (ANTARA/Yuda)
"Sudah ada 5 karung knalpot bising yang jumlahnya mencapai 600 buah, jumlah ini hasil razia selama satu tahun,"
Cianjur (ANTARA News)-Polres Cianjur punya cara untuk mengatasi sepeda motor dengan knalpot bising. Knalpot dipotong dengan gergaji besi lalu pemilik diminta untuk membawa knalpot orsinil dan diganti langsung di hadapan petugas.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Gatot Satrio Utomo, mengatakan, dalam setahun terakhir, pihaknya berhasil merazia sekitar 600 motor berknalpot bising. Hal ini dilakukan dalam rangka tertib lalu lintas sesuai dengan undang-undang lalu lintas no 22 tahun 2010.
"Sudah ada 5 karung knalpot bising yang jumlahnya mencapai 600 buah, jumlah ini hasil razia selama satu tahun," katanya.
"Sebelum melakukan tindakan, kami telah melakukan sosialisasi, sejak jauh hari. Kalau ada pengendara yang kedapatan melanggar akan kami kenakan bukti pelanggaran," katanya.
(ANT) Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
176 anak di jabar terinfeksi HIV/AIDS176 anak di Jawa Barat  terinfeksi HIV/AIDS karena tertular dari sang ibu. Angka  tersebut berdasarkan data ...
Debu vulkanik keluar dari Gunung MarapiGunung Marapi yang berlokasi di daerah Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali ...
Wapres serahkan penghargaan WTP kepada Kepala BNP2TKI Wakil Presiden Boediono menyerahkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan kepada ...
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Selasa, 20 September 2011

Polisi bogor tangkap penghipnotis nasabah bank

Ilustrasi gendam yang dalam istilah lain bisa disetarakan dengan hipnotisme. Menghipnotis orang untuk mengambil barang atau harta milikinya juga menjadi modus kejahatan yang sering terjadi pada kasus kejahatan terkait perbankan. (Istimewa)
... dirinya telah dihipnotis saat dirinya keluar dari Bank BRI dan uang senilai Rp8,4 juta miliknya telah raib...
Bogor (ANTARA News) - Polisi di bagian Reserse Kriminal Polres Bogor berhasil menangkap komplotan pelaku hipnotis yang beraksi di wilayah hukum Kabupaten Bogor Jawa Barat, Rabu.
Kepala Satuan Reskrim Polres Kabupaten Bogor, AKP Imron Ernawan mengatakan, peristiwa penangkapan berawal dari laporan seorang korban hipnotis, Achmad Halimin (67).
Korban datang melapor kepada petugas Sentral Pelayanan Kepolisian Polres Kabupaten Bogor sekitar pukul 09.00 WIB Rabu, memberitahu dirinya telah menjadi korban nipnotis di depan Bank BRI di Kelurahan Sukahati Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, pada hari yang sama.
"Korban melaporkan dirinya telah dihipnotis saat dirinya keluar dari Bank BRI dan uang senilai Rp8,4 juta miliknya telah raib," kata Kasat Reskrim Polres KabupatenBogor AKP Inmron.
Melalui laporan tersebut, petugas SPK Polres Kabupaten Bogor melakukan penelusuran ke Bank BRI, hingga didapati laporan dari petugas Satpam Bank BRI bahwa ciri-ciri mobil yang disebutkan korban benar.
Dari laporan tersebut, petugas lalu berkoordinasi dengan Polres Bogor Kota untuk mengetahui jalur Raya Kota Bogor karena mobil yang dimaksud telah bergerak ke arah Kota Bogor.
Upaya pengejaran petugas tidak sia-sia dalam waktu 10 menit berkat kerja sama semua pihak yakni Polres Bogor Kota, Polsek Sukaraja dan Brimob Kedung Halang akhirnya pelaku dapat dibekuk.
"Pelaku berjumlah empat orang, dua orang kami tangkap, dua orang lainnya sedang dalam pengejaran," kata Kasat.
Dua orang pelaku masing-masing berinisial IS dan IW merupakan warga Lampung yang sengaja datang ke Bogor untuk melakukan aksi hipnotis.
"Menurut penuturan keduanya, mereka mengaku punya niat untuk melakukan kejahatan terhadap nasabah bank dan salah satu korbannya adalah Achmad Halimin," kata Kasat.
Kasat Reskrim menyebutkan motif yang digunakan pelaku saat melakukan aksinya adalah dengan berpura-pura kenal dengan korbannya. Lalu korban dibawa berbincang-bincang seperti sudah kenal.
Salah seorang pelaku yang memiliki kemampuan hipnotis melakukan aksinya hingga membuat korbannya tidak berdaya dan mengambil uangnya.
Kasat menambahkan, saat ini tim buru sergap Polres Bogor masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya.
"Para pelaku dikenai pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara," katanya. (KR-LR) Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © 2011
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Buaya seberat satu ton di Filipina ditangkapSeekor buaya raksasa air asin dengan berat lebih dari satu ton ditangkap di desa terpencil di Filipina, setelah ...
Kekuatan pokok minimum TNI-AL direalisasikan pada 2014Percepatan pembangunan postur kekuatan pokok minimum TNI-Al sudah mendesak diwujudkan. Bukan apa-apa, luas wilayah ...
Bio Farma PT Bio Farma (Persero), perusahaan milik pemerintah (BUMN) penghasil vaksin yang terletak di Bandung, Jawa Barat, ...
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Senin, 12 September 2011

Polisi amankan empat WNA dari amuk massa

Palu (ANTARA News) - Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah mengamankan empat warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat saat terjadinya amuk massa di wilayah Kelurahan Kabonena, Kecamatan Palu Barat, Ahad malam.

"Iya benar ada empat warga Amerika Serikat yang diamankan dan bukan ditangkap," kata Wakil Kepala Polda Sulteng Kombes Pol Ari Dono Sukmanto saat dikonfirmasi wartawan per telepon di Palu, Ahad.

Kombes Ari Dono mengatakan, keempat WNA yang diamankan itu masing-masing David Ray Graeff (41), Georgia Ray Graeff (41), serta dua anaknya Benjamin David Graeff (12) dan Daniel Earl Graeff (14).

Informasi yang dihimpun wartawan, keempat warga asing itu diamankan dari sebuah rumah kontrakan milik H Nasir Djibran, anggota DPRD Sulteng di BTN Bukit Kabonena Permai Nomor 3, Palu Barat.

Mereka nyaris menjadi korban amukan warga setempat pada Ahad malam sekitar pukul 20.45 WITA karena keberadaannya diduga akan menyebarkan ajaran agama tertentu di wilayah itu.

Oleh Majelis Dzikir Nurul Khairaat dibawah pimpinan Habib Saleh mengkhawatirkan kegiatan keempat warga asing itu akan mempengaruhi aqidah umat Islam di kawasan tersebut.

Untuk itu, sebanyak 30 orang warga bermaksud menemui keempat warga asing tersebut namun gagal setelah sejumlah polisi berhasil menghadangnya.

Situasi makin memanas hingga massa nekat melakukan pengrusakan terhadap mobil Kijang Krista bernomor polisi DN 872 YA milik warga asing itu.

"Saat ini, keempat warga asing itu sudah diamankan dan dibawa ke kantor Imigrasi Palu untuk antisipasi dan proses lebih lanjut," ujar orang kedua di Polda Sulteng itu.

Dari informasi itu, keberadaan keempat warga asing sudah sekitar dua pekan tinggal di kawasan Kabonena.

Empat warga asing yang merupakan satu keluarga itu mempunyai aktivitas mengajar Bahasa Inggris di sekolah Theologi di Desa Uwera, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.

Hingga kini situasi di lokasi kejadian sudah bisa dikendalikan oleh aparat kepolisian setempat dan warga yang sempat berkumpul juga membubarkan diri. (ANT-106/K004) Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Serdadu Ceko sedang Militer Ceko menyusut hingga tinggal seperempatnya sejak Praha meninggalkan Komunisme dua dasawarsa lalu. Kini, mereka ...

Seskab: universitas bukan kancah politik untuk pemakzulanSekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) dan bekas Ketua Dewan ...

Biofarma produksi vaksin halal dan berkualitas Biofarma berkomitmen menjadi satu-satunya produsen vaksin halal dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia untuk ...


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Minggu, 11 September 2011

Polisi amankan empat WNA dari amukan massa

Palu (ANTARA News) - Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah mengamankan empat warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat saat terjadinya amukan massa di wilayah Kelurahan Kabonena, Kecamatan Palu Barat, Ahad malam.

"Iya benar ada empat warga Amerika Serikat yang diamankan dan bukan ditangkap," kata Wakil Kepala Polda Sulteng Kombes Pol Ari Dono Sukmanto saat dikonfirmasi wartawan per telepon di Palu.

Kombes Ari Dono mengatakan, keempat WNA yang diamankan itu masing-masing David Ray Graeff (41), Georgia Ray Graeff (41), serta dua anaknya Benjamin David Graeff (12) dan Daniel Earl Graeff (14).

Informasi yang dihimpun wartawan, keempat warga asing itu diamankan dari sebuah rumah kontrakan milik H Nasir Djibran, anggota DPRD Sulteng di BTN Bukit Kabonena Permai Nomor 3, Palu Barat.

Mereka nyaris menjadi korban amukan warga setempat pada Ahad sekitar pukul 20.45 WITA karena keberadaannya diduga akan menyebarkan ajaran agama tertentu di wilayah itu.

Oleh Majelis Dzikir Nurul Khairaat di bawah pimpinan Habib Saleh mengkhawatirkan kegiatan keempat warga asing itu akan mempengaruhi aqidah umat Islam di kawasan tersebut.

Untuk itu, sebanyak 30 orang warga bermaksud menemui keempat warga asing tersebut namun gagal setelah sejumlah polisi berhasil menghadangnya.

Situasi makin memanas hingga massa nekat melakukan pengrusakan terhadap mobil Kijang Krista bernomor polisi DN 872 YA milik warga asing itu.

"Saat ini, keempat warga asing itu sudah diamankan dan dibawa ke kantor Imigrasi Palu untuk antisipasi dan proses lebih lanjut," ujar orang kedua di Polda Sulteng itu.

Dari informasi itu, keberadaan keempat warga asing sudah sekitar dua pekan tinggal di kawasan Kabonena.

Empat warga asing yang merupakan satu keluarga itu mempunyai aktivitas mengajar Bahasa Inggris di sekolah Theologi di Desa Uwera, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.

Hingga kini situasi di lokasi kejadian sudah bisa dikendalikan oleh aparat kepolisian setempat dan warga yang sempat berkumpul juga membubarkan diri.

(ANT-106/Z002) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

MK : bangsa Indonesia jangan mau didekte koruptorKetua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menegaskan bahwa bangsa Indonesia yang berdaulat hukum jangan mau didekte dan ...

Kemacetan kendaraan hingga luar Bakauheni Kemacetan arus balik kendaraan pemudik dari Pulau Sumatera tujuan Jawa sudah mencapai luar Pelabuhan Bakauheni Lampung ...

Serdadu Ceko sedang Militer Ceko menyusut hingga tinggal seperempatnya sejak Praha meninggalkan Komunisme dua dasawarsa lalu. Kini, mereka ...


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...
Diberdayakan oleh Blogger.