Bagaimana Sukses Sampai menghasilkan Dollar ! Akan Saya Bocorkan Untuk Anda Sekarang !

ADSENSE link unit (728 X 15px) SPACE

Bagaimana Sukses Mendapatkan Penghasilan Tambahan Sebagai Affiliate Marketer Dari Clickbank Dengan Benar Klik Disini
Tampilkan postingan dengan label Pemerintah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemerintah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 September 2011

Peraih emas SEA Games menunggu janji pemerintah

Erna Susana Madjadji, peraih medali emas anggar tiga kali SEA Games tetap mendamba rumah meski telah berulangkali dihadiahi janji kosong. (ANTARA/ERIC IRENG)
...apalagi bantuan dari pemerintah adalah salah satu bentuk kepedulian negara terhadap pahlawan olahraga"
Banda Aceh (ANTARA News) - Memiliki rumah sendiri dari hasil keringat sendiri ketika masih muda adalah harapan Erna Susana Madjadji (42), peraih medali emas anggar tiga kali Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games).
Rumah impian mantan spesialis nomor floret asal Aceh itu pernah dijanjikan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
"Sudah tiga kali saya mengajukan permohonan bantuan rumah dari pemerintah, tapi hingga kini belum juga ada wujudnya. Tahun ini, ada yang menghubungi agar saya mempersiapkan berbagai dokumen sebagai syarat mendapatkan rumah," kata dia.
Ibu satu anak yang masih tinggal di rumah orang tuanya di Aceh Besar itu merasa tak lagi percaya diri memohon bantuan pemerintah.
"Siapa yang tidak ingin memiliki rumah sendiri, apalagi bantuan dari pemerintah adalah salah satu bentuk kepedulian negara terhadap pahlawan olahraga," kata Erna yang menggeluti anggar sejak usia 10 tahun.
Saat pertama kali mengajukan permohonan bantuan pemerintah, Erna mengaku telah memenuhi kriteria yang ditentukan pemerintah.
"Saya masih ingat, beberapa kriteria yang harus dipenuhi calon penerima bantuan rumah itu, antara lain tidak memiliki rumah sendiri dan menoreh prestasi di tingkat internasional seperti di SEA Games dan Asian Games," kenangnya.
Akan tetapi, sampai ketiga kalinya mengajukan permohonan, semuanya kandas. Nama Erna Susana tak pernah tersebut-sebut.
"Saya juga tidak tahu kenapa tidak lolos, sementara persyaratan terpenuhi. Apa karena dinilai saya sebagai karyawan BRI. Kalau memang itu ketentuan sehingga saya tidak dapat bantuan, maka kenapa ada atlet lain yang sudah mapan juga memperoleh bantuan rumah," katanya setengah bertanya.
Sejak itu, Erna berhenti memohon, meski banyak pihak yang mendorongnya mengajukan permintaan bantuan pemerintah.
Dia kini berkata, "Saya masih berharap, tapi sudah malu untuk mengajukan permohonan itu sebab sudah ketiga kali gagal."
Dia mengaku memiliki sebidang tanah, namun tidak memiliki dana untuk membangun rumah.
Rumah orang tua yang ditempatinya kini bersama keluarga besar Madjadji itu bahkan pernah rusak parah diterjang tsunami pada 26 Desember 2004.
"Saat peristiwa tsunami itu kehilangan beberapa piagam penghargaan serta sejumlah medali yang pernah saya raih di berbagai kejuaraan anggar tingkat nasional dan internasional," paparnya.
Empat kali ikut SEA Games di Jakarta pada 1987, dia langsung meraih medali emas beregu nomor floret putri. Kemudian, SEA Games 1991 di Manila, dua medali emas nomor floret perseorangan dan beregu disabetnya.
Dua tahun kemudian di Singapura pada ajang yang sama, Erna meraih emas beregu dan perunggu perseorangan nomor floret. Pada SEA Games 1995 di Thailand, dia masih bisa meraih emas dari nomor beregu.
Dia pernah turun pada nomor floret putri di ajang Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan.
"Saat itu saya bersama dengan Tono Suratman (Ketua PB Ikasi sekarang) dan sejumlah atlet anggar lainnya," kata dia.
Darah anggar dialirkan dari ayahnya yang pensiunan TNI AD, Madjadji. Erna sendiri adalah anak pertama dari enam bersaudara.
Dia aktif sebagai atlet anggar sejak 1980 dan berhenti pada 2000 karena faktor usia, kesibukan sebagai ibu rumah tangga, dan pekerjaan.
Erna pertama kali menoreh prestasi untuk mengharumkan nama daerah asal kelahirannya, Aceh, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) X 1981 di Jakarta.
"Saat itu saya masih duduk di kelas satu SMP, dan terpilih sebagai atlet PON mewakili Aceh," kenangnya.
Empat tahun kemudian pada PON 1985 dia mempersembahkan medali perunggu nomor floret putri beregu.
Selanjutnya dia mempersembahkan emas beregu putri pada PON 1989, bersama Winarni dan Mursina Wati. Pada PON 1994, purunggu nomor floret putri beregu direnggutnya.
Pada PON 2000 di Surabaya dia masih bisa meraih perunggu, sementara pada kejurnas dia pernah meraih enam medali emas.
Sejak 1989 Erna tercatat sebagai karyawan BRI cabang Banda Aceh, setelah memutuskan meninggalkan bangku kuliah pada Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh.
"Saat itu saya harus memilih apakah melanjutkan kuliah atau bekerja. Pilihan saya bekerja, sambil terus berlatih untuk meningkatkan prestasi di anggar," kisahnya.
Kendati telah pensiun dari anggar, dia tetap ingin mengabdikan diri untuk cabang olah raga itu.
"Kalau nanti saya dipercaya menjadi pelatih maka saya siap mendidik anak-anak Aceh menggeluti olahraga anggar, dengan harapan mampu berprestasi di tingkat nasional hingga internasional," janjinya. (*)
A042/Z002
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Pidato Presiden Saat Peringatan Hari Lahir Pancasila Berikut adalah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di ...
Peraih emas SEA Games menunggu janji pemerintahMemiliki rumah sendiri dari hasil keringat sendiri ketika masih muda adalah harapan Erna Susana Madjadji (42), peraih ...
Sudi Di Mata PresidenSalah satu orang terdekat Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono setelah Ibu Negara Ani Yudhoyono adalah Sudi Silalahi.
Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Selasa, 13 September 2011

Pemerintah kucurkan Rp535 miliar untuk Merapi

Gunung Merapi (ANTARA/ Wahyu Putro A)

Magelang (ANTARA News) - Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengucurkan dana sebanyak Rp535 miliar untuk penanganan dampak bencana erupsi 2010 dan banjir lahar Gunung Merapi pada 2011.

"Kami sudah siap kucurkan dana. Tahun ini ada Rp535 miliar dari total penangangan bencana Merapi sebanyak Rp1,35 triliun," kata Kepala BNPB, Syamsul Maarif, saat mengunjungi hunian sementara (huntara) Jumoyo, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, di Magelang, Jateng, Minggu.

Ia menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk penanganan lima aspek yakni perumahan (huntara dan hunian tetap), perbaikan infrastruktur (jalan dan jembatan), sosial, ekonomi produktif, dan lintas sektor (perbaikan gedung sekolah dan fasilitas umum).

Ia mengatakan, pada 2011 BNPB masih akan fokus kepada rehabilitasi dan rekonstruksi dampak erupsi dan bukan akibat terjangan banjir lahar.

"Kami masih fokus ke korban erupsi, karena pola dan akhir dari banjir lahar dingin belum diketahui. Peluang banjir masih ada sehingga jika ditangani sekarang nanti justru bisa bermasalah," katanya.

Ia menjelaskan, untuk korban erupsi BNPB akan membangun hunian tetap (huntap) sebanyak 2.682 di wilayah Sleman (Yogyakarta) dan 174 di Jawa Tengah.

Huntap di Jateng dibangun di Balerante, Klaten sebanyak 165 unit dan di Kabupaten Magelang sembilan unit.

Ia mengatakan, pembangunan huntap bersifat fleksibel, artinya, BNPB tidak akan memaksakan kehendak bahwa huntap akan dibangun jika memang masyarakat menolak.

"Huntap bukan harga mati karena kami menghargai keinginan masyarakat," katanya.

Ia meminta relawan dan pihak lembaga swadaya masyarakat yang membantu penanganan bencana banjir lahar untuk membantu memberi penjelasan kepada masyarakat.

"Hasil analisa saya kerja sama antara pemerintah, BNPB, relawan, dan pengungsi selama ini sudah baik," katanya. (U.H018/M029) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Batasi penjualan Dextro, rawan disalahgunakanPemilik apotek di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, agar membatasi penjualan obat-obatan dosis tinggi untuk sesak ...

Biofarma produksi vaksin halal dan berkualitas Biofarma berkomitmen menjadi satu-satunya produsen vaksin halal dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia untuk ...

MK : bangsa Indonesia jangan mau didekte koruptorKetua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menegaskan bahwa bangsa Indonesia yang berdaulat hukum jangan mau didekte dan ...


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...

Senin, 05 September 2011

Pemerintah diminta lebih tegas atur kenaikan tarif

Dua orang Brimob bersiaga di terminal bus antar kota untuk mengantisipasi tindak kejahatan selama berlangsungnya arus mudik (ANTARA)

Palembang (ANTARA News) - Pemerintah diminta lebih tegas mengatur dan mengendalikan tarif angkutan umum berbagai moda transportasi menjelang dan selama Lebaran, agar tidak ditetapkan sekehendak pengelola sarana transportasi massal tersebut.

Sejumlah warga di Palembang, Selasa, selaku pengguna berbagai moda sarana transportasi umum, untuk mudik dan balik Lebaran 1432 Hijriah mengeluhkan kecenderungan penetapan tarif angkutan umum yang dinilai merugikan masyarakat.

"Bagaimana aturan kenaikan tarif angkutan umum Lebaran ini, ternyata ada yang sudah menaikkan ongkos jauh hari sebelum sepekan menjelang Lebaran," kata Imran, salah satu warga Palembang itu.

Dia mencontohkan kenaikan tarif angkutan kereta api PT KAI dari Stasiun Kertapati Palembang menuju Stasiun Tanjungkarang (Bandarlampung) yang telah dinaikkan sejak awal Agustus lalu.

Padahal semestinya kenaikan hanya diberlakukan sejak sepekan sebelum dan sepekan sesudah Lebaran, kata dia.

Keluhan serupa disampaikan beberapa warga Palembang yang menggunakan sarana transportasi kereta api (KA) tersebut.

Disebutkan, tarif KA kelas bisnis dan eksekutif Kertapati-Tanjungkarang yang semula Rp100.000 per penumpang (di agen Rp110.000/orang) sejak awal Agustus naik menjadi Rp130.000--di agen Rp140.000/penumpang--ternyata sepekan menjelang Idul Fitri kembali dinaikkan menjadi Rp200.000 (di agen Rp210.000/orang.

Kenaikan tarifnya mencapai serarus persen lebih, ujar dia pula.

Padahal PT KAI adalah sarana transportasi milik pemerintah, kata dia mempertanyakan lagi.

Kecenderungan adanya penetapan tarif mahal itu dikeluhkan pula para pengguna sarana transportasi bus, travel, dan pesawat terbang.

Pengguna angkutan antarjemput penumpang (travel) umumnya menetapkan tarif rata-rata Rp165.000 dari Palembang ke Bandarlampung, sejak sepekan menjelang dan sesudah Lebaran, naik menjadi Rp200.000 per penumpang.

Menurut beberapa pengelola travel di Palembang itu, untuk menyesuaikan dengan kondisi Lebaran dan kenaikan tarif angkutan umumnya.

Penetapan tarif angkutan umum yang dinilai sekehendak pengelola moda transportasi bersangkutan--termasuk milik pemerintah--diharapkan dapat lebih dikendalikan dan diatur dengan baik oleh pemerintah.

"Jangan beralasan menggunakan ketentuan tarif batas atas dan batas bawah--dulu tuslah--lantas bisa semaunya menaikkan tarif angkutan umum itu," kata Rahmad, warga Palembang pula.

Pemerintah juga perlu mengatur, mengontrol dan memberikan sanksi secara tegas bagi pengelola angkutan umum yang telah menaikkan tarif di luar ketentuan sepekan sebelum dan sesudah Lebaran itu.

Kecenderungan ikut menaikkan tarif "sesaat" menjelang dan selama Lebaran itu, dikeluhkan pula oleh warga Palembang, dilakukan oleh para pengojek, pengelola angkutan perkotaan (angkot).

Kondisi serupa juga dilakukan sejumlah oknum petugas parkir, dengan dalih mereka berhak pula mendapatkan berkah dan rezeki Ramadhan dan Lebaran yang hanya setahun sekali dapat dinikmati. (B014/K004) Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011


Ciptakan kerja Part time di rumahkisah sukses clickbank
Read More ...
Diberdayakan oleh Blogger.